Surat Pembaca Indonesia

Lembaga Pelatihan Prakerja Sekolah Pintar Tidak Profesional

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Saya salah satu penerima kartu prakerja. Pada Agustus lalu secara legal dan resmi telah mendapat nomor kartu prakerja. Sesuai tahapan, saya melakukan pembelian pelatihan melalui instansi Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker). Saya memilih instansi ini, karena saya yakin dan percaya pelayanan pelatihan yang akan diberikan oleh instansi negara pasti baik dan profesional. Selanjutnya setelah masuk ke website Kemnaker saya diarahkan untuk memilih mitra pelatihan resmi yang telah bekerjasama dengan Kemnaker. Saat itu saya memilih platform pelatihan Sekolah Pintar. Setelah memilih, saya melakukan pembayaran saldo prakerja melalui Bukalapak. Akhirnya saya bisa login dan memulai pelatihan. Namun, di tengah proses pelatihan saya mendapatkan banyak sekali kendala dan hambatan. Berikut pengalaman yang saya dapatkan : 1. Setelah menyelesaikan semua materi, sertifikat saya tidak muncul dan tidak dapat mengikuti webinar. 2. Dalam waktu dua minggu tiba-tiba saja platform Sekolah Pintar secara sepihak mengubah website dan mengubah tampilan pelatihan. Saya harus mengulang dari awal, yakni menonton video yang total videonya berdurasi 2 jam. 3. Pada website tampilan yang baru, saya mengalami kendala sulit login. Ketika berhasil login dan menonton video materi yang ke-7, tiba-tiba saja akun saya logout otomatis. Saya mencoba berkali-kali hasilnya tetap sama. 4. Saya mencoba berkali-kali menghubungi customer service Sekolah Pintar, namun responnya sangat lambat. 5. Saya juga sudah menghubungi customer service prakerja, namun jawabannya adalah, diminta menghubungi customer service Sekolah Pintar. Sembari menunggu dengan hampir putus asa. Saya mencoba mencari tahu tentang platform Sekolah Pintar dan saya menemukan fakta yang mengejutkan. Dari hasil penelusuran di website Kemnaker. Perusahaan yang didirikan tahun 2015 ini ternyata hanya memiliki 4 orang karyawan (sesuai data Kemnaker). Pertanyaan saya adalah, bagaimana bisa Kemnaker memilih perusahaan jasa untuk meningkatkan kualitas SDM dengan kualitas buruk, cenderung tidak profesional dan tidak bertanggung jawab. Selain itu, dikhawatirkan banyak korban dari penerima prakerja yang gagal hanya karena salah memilih instansi Kemnaker dengan mitra pelatihan yang terkesan amatiran. (IRA)


424 dilihat