Begitu Emosionalnya Dokter UGD RS Mitra Keluarga Depok
11 October 2010
Pendidikan & Pelayanan Kesehatan
Tanggal 10/10/10 jam 15.00 WIB, istri saya datang ke UGD RS Mitra Keluarga Depok karena anak saya jatuh dari meja makan, dengan posisi terlentang. setelah anak saya jatuh, dia langsung menangis kencang dan ketika dimobil menuju RS Mitra Keluarga Depok anak saya tertidur lelap, sampai di ruangan UGD pun anak saya masih tertidur. Didalam ruangan UGD anak saya ditangani oleh dr.Arief Purwiadi dan dicek kondisi badannya serta kepalanya, suhu badannya terukur 36 derajat Celcius. Dokter tsb menanyakan apakah ada benjol, kemudian istri saya bilang ada teraba benjolan di bagian belakang kepalanya. Setelah itu dokter mengatakan harus CT Scan. Saat itu istri saya menelpon saya dan saya bilang coba dahulu telp ke dokter anak kita, dan oleh dsa istri saya diberikan informasi secara lengkap walaupun tidak melihat kondisi anak kami. Setelah itu istri saya bertanya kepada suster UGD kenapa tidak dirontgen dahulu, dan suster tersebut berkata coba ditanyakan ke dokternya kembali. Kemudian istri saya bertanya kembali ke dr. Arief, apa perlu di CT Scan dan dr. Arief berkata bahwa memang harus di CT Scan untuk melihat jaringan dikepalanya, dan istri saya juga menanyakan apakah anak saya sekarang tidur atau pingsan, dr.Arief menjawab dengan nada agak tinggi : ya itu bu makanya harus di CT Scan biar ketahuan apakah anak ibu tidur atau pingsan. Istri saya terdiam mendengar jawaban tsb. Kemudian saya tiba di ruang UGD dan mencoba membangunkan anak saya, yang ternyata bisa terbangun & memberikan respon yang sangat baik. Kemudian saya bertanya kepada Arief bagaimana kondisi kepala anak saya, dan bagaimana kondisi ubun-ubun anak saya apakah ada perubahan kemudian dr.Arief menjawab kembali dengan nada emosional. Saya tidak tahu apakah yang menyebabkan dr tsb begitu emosinya ketika istri saya dan saya bertanya, apakah karena dia tahu istri saya menelpon dokter anak kami, karena jawaban dari dokter anak saya berbeda dari jawaban dr.Arief, dimana dokter anak saya memberi jawaban yang bisa membuat kita lebih tenang. Karena anak saya tidak ada muntah, tidak kejang dan tidak panas, kenapa harus langsung di-CT Scan? Sedangkan jawaban dari dokter anak kami adalah harusnya kalau tidak ada gejala tersebut diatas sebaiknya diobservasi dahulu 2 X 24 jam apakah anak saya ada gejala mengalami penurunan kesadaran, muntah, kejang atau panas. Dan informasi dari dokter anak kami,seharusnya dapat diketahui apakah anak kami tertidur atau pingsan dengan memeriksa reaksi matanya, namun hal ini tidak dilakukan oleh dr tsb. Mungkin CT-scan adalah salah satu tindakan yang memang harus dilakukan dalam penanganan anak yg terjatuh, namun yang kami sayangkan adalah kenapa reaksi dokter tsb seperti itu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Apakah memang budaya dokter di negara ini adalah bahwa pasiennya tidak boleh banyak bertanya karena hal itu dianggap meremehkan si dokter? Padahal pasien itu punya hak untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari si dokter. Yosizal A. Erwinsyah JL Nakula II No 55 Depok
3681 dilihat