\'Keramahtamahan\' Dokter THT RS Gading Pluit Jakarta
14 May 2009
Pendidikan & Pelayanan Kesehatan
Jakarta - Keluhan Senin, 11 Mei 2009 jam 1030 pagi anak saya berumur 2 tahun pergi diantar baby sitter dan kakak saya ke Rumah Sakit (RS) Gading Pluit untuk bertemu dengan dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) bernama --sebut saja, A Meliawati AR Sp THT untuk memeriksakan keadaan telinga kanannya yang sepenglihatan saya ada kotorannya. Saat diperiksa sangatlah wajar untuk anak 2 tahun menangis karena takut. Anak kemudian dipegangi kepala, tangan, dan kakinya. Nah, sejenak setelah dokter ini melihat sekilas ke telinganya anak saya dan baby sitter diusir keluar ruangan. Muka Dokter A Meliawati itu sangat tidak enak dilihat. Tidak ramah dan sama sekali tidak ada upaya untuk mencoba menenangkan atau mengajak ngomong anak (pasien). Diam saja. Suster yang bertugas di sana sampai terheran-heran. Sebegitu cepatnya melihat anak saya sudah ada di luar. Padahal ia baru saja mengambil air di baskom yang tadinya akan dipakai untuk membersihkan telinganya. Tetapi, dokter mengatakan, \\\"tidak jadi, anaknya sudah di luar\\\".Kemudian, saat kakak saya bertanya kenapa hidungnya tidak diperiksa. Doktermenjawab. \\\"paling hanya alergi, itu mah biasa\\\". Bagaimana seorang dokter spesialis tidak memberikan opini\/ diagnosa yang pasti. Dengan menggunakan kata \\\"paling\\\" dan \\\"biasa\\\". Kalau begitu jawabannya saya sebagai orang awam juga tahu. Untuk apa saya pergi periksa dan konsultasi. Saya mengharapkan jawaban yang pasti. Maka itu saya konsultasikan ke \\\'dokter\\\'. Seorang dokter paling tidak harus tahu bahwa etik baik dan tata krama adalah salah satu faktor penting dalam profesinya. Terima kasih atas perhatiannya. Ibu Henny LinaGading Griya Lestari 012\/005Jakarta Utara Jawaban oleh pihak terkait (msh/msh)
645 dilihat