Saatnya RSCM Mengevaluasi Kinerja Petugas
24 July 2008
Pendidikan & Pelayanan Kesehatan
Jakarta - Hari Selasa, 22/7/2008 saya dan keluarga mengantar Ayah menuju Gedung Public Wing RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dirawat inap. Namun, saat kami memasuki pintu masuk gedung tersebut seorang petugas keamanan berteriak (tidak jelas apa yang diteriakkan tetapi sepertinya ditujukan pada saya dan saudara perempuan saya). Saya baru menyadari saat petugas itu berkata dengan intonasi yang kasar, "heh! Mbak .. Mbak .. Mbak." Lalu menghampiri kami yang sudah berada di depan lift dengan intonasi yang tidak kalah kasarnya dan menantang "pasien diantar dua orang aja! yang lain lewat basement aja!" Tentu saja saya dan keluarga tidak terima dengan perlakuan tersebut. Dengan jengkel saya berkata, "saya sudah di dalam sini mau apa lagi ke basement." Dan ia menjawabnya, "Mbak, mau ikut peraturan di sini atau tidak!" Karena tidak mau membuat ribut saya memilih menunggu di luar. Petugas keamanan di tempat umum lainnya bahkan rumah sakit lain sekali pun belum pernah saya menemui yang bersikap sedemikian kasarnya. Bukannya tidak mau mengikuti peraturan. Namun, apa susahnya jika petugas tersebut berkata dengan sopan dan intonasi yang enak didengar. "Maaf Mbak, yang boleh mengantar pasien dua orang saja. Silakan masuk lewat basement. Tolong taati peraturan kami." Sayang petugas tersebut tidak memakai papan nama. Berdasarkan kejadian ini saya rasa sudah saatnya pimpinan RSCM mengevaluasi kinerja petugas. Sebab saya sudah berkali-kali menemui petugas maupun perawat RSCM yang juga tidak beretika. Misalnya perawat ICU, perawat Jantung Terpadu, petugas keamanan pintu IGD, hingga suster di ruang perawatan. Tukang parkir di halaman parkir rumah singgah justru jauh lebih sopan daripada mereka. Dan tidak sedikit saya mendengar keluhan yang sama dari keluarga pasien yang lainnya. Sangatlah penting membekali petugas tersebut dengan pendidikan pengembangan etika.Jika RSCM bukanlah rumah sakit rujukan dokter yang merawat ayah saya sebelumnya saya lebih memilih RS swasta yang menurut saya pelayanannya lebih memuaskan. Namun, bagaimana nasib orang yang tidak mampu membayar mahal di RS swasta. Layakkah murahnya atau gratisnya biaya kesehatan ditukar dengan ketidaksopanan petugas yang melayani mereka?Bunga MPKomplek Pelni F V/2 Depokbungamareti@yahoo.co.id081599987XX(msh/msh)
608 dilihat