Surat Pembaca Indonesia

Berharap Layanan Memuaskan Puskesmas Galaxy Bekasi

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Jakarta - Kepada yang terhormat pejabat Dinas Kesehatan. Nama saya Niken. Pada hari Jumat tanggal 30 Januari saya berkunjung ke Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Galaxi Bekasi. Saya berumur 27 tahun sedang hamil tua dan mengalami sakit yang amat sangat pada badan saya. Saya datang ke Puskesmas pada pukul 11.00 dengan diantar tetangga saya dengan motor. Berharap mendapat pelayanan yang memuaskan mengingat pihak Departemen Kesehatan dan Pemerintah Kota Bekasi telah menjanjikan layanan kesehatan yang lebih baik pada rakyat miskin. Ternyata yang saya dapatkan adalah sebaliknya. Saya sudah menempuh jarak 12 km dari rumah saya menuju Puskesmas. Dengan waktu 1 jam. Ternyata terpampang tulisan tutup di kaca Puskesmas. Tetapi, di loket pendaftaran masih buka. Jadi saya menanyakan petugas di sana dan petugas di sana dengan ketus menjawab bahwa hari Jumat cuma sampai jam 10.30. Kalau dipikir-pikir apabila Puskesmas tersebut buka jam 8 dan tutup 10.30 mereka dalam sehari hanya bekerja 2 1/2 jam. Tetapi, tetap mendapat gaji penuh untuk sehari. Tetapi, saya masih dilayani dengan nada cemberut oleh petugas yang kesulitan mencari nama saya di daftar pasien (ternyata sistem administrasi Puskesmas juga amburadul dan semerawut karena butuh 10 menit sendiri mencari data saya). Setelah itu saya diminta datang ke dokter bagian umum dan dilayani oleh Ibu-ibu (saya lupa namanya). Pada awalnya tidak ada di tempat. Hanya ada alat stetoskop tergeletak di meja. Saya pikir saya akan diperiksa dengan alat tersebut. Ternyata saya hanya disambut dengan dahi mengkerut dan pertanyaan saja. Bahkan, dokter tersebut (saya juga tidak yakin ia seorang dokter) tidak memeriksa tubuh saya layaknya dokter sungguhan. Hanya menanyakan saya dengan sangat sinis dan tidak bersahabat layaknya saya orang miskin yang tidak punya apa-apa. Kemudian saya beritahu bahwa badan saya sakit dan tidak bisa pergi masuk kerja. Jadi mohon diperiksa dan dokter tersebut hanya memberikan surat dokter dengan sangat terpaksa kepada saya.Pasien selanjutnya juga seorang ibu-ibu tidak diperiksa sama sekali. Bahkan ia harus mengambil obat melalui lobang ventilasi jendela oleh pihak bagian obat dengan tanpa mendapatkan petunjuk obat apa-apa saja (tanpa merek, tanpa keterangan apa pun, bisa saja petugas itu memasukan obat apa saja). Padahal ibu itu meminta obat nyeri. Dan, juga ia meminta surat dokter untuk izin kantor tapi tidak dilampiri oleh dokter salinan resep karena dokter tersebut tidak bersedia.Beginikah fasilitas layanan kesehatan yang dijanjikan dan disediakan oleh Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Bekasi kepada masyarakatnya yang notabene telah membayar pajak untuk membayar aparat kesehatan kota. Lebih baik saya menjual sebagian milik saya untuk dijadikan biaya berobat ke rumahsakit. Supaya bisa mendapatkan fasilitas kesehatan lebih baik daripada berobat ke Puskesmas dan menjadi korban malpraktek, pemberian obat sembarangan, dan pelayanan kesehatan yang sangat tidak memuaskan sekali.Terima kasih dan wassalam. FabiolaBekasi Galaxy Bekasinikenfabiola@yahoo.com767 5444(msh/msh)


1514 dilihat