Surat Pembaca Indonesia

RS Mary Sangat Tidak Mengutamakan Pasien Sedang Kritis

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Jakarta - Keponakan saya adalah pasien (3 tahun) yang masuk ke Rumah Sakit (RS) Mary Cileungsi Bogor Jl Raya Narogong dekat Perumahan Cileungsi Hijau pada tanggal 26 Maret hingga 29 Maret. Pertama kali masuk keponakan saya didiagnosa DBD. Tetapi, di kemudian hari divonis tifus. Kesimpangsiuran diagnosa membuat kami keluarga kebingungan. Tetapi, sample darah yang dilakukan terhadap pasien dilakukan hingga si pasien trauma akibat pengambilan darah yang dilakukan tidak dilakukan dengan baik-baik hingga pasien tidak mau disentuh oleh siapa pun karena kesakitan. Penanganan dan pengobatan yang dilakukan dirasakan lambat karena ketika di hari ketiga pasien kejang-kejang dan sulit bernafas tanpa ada perawatan intensif. Pada malam harinya tanggal 28 Maret gejala ini semakin parah. Tetapi, suster dan dokter jaga tidak mengindahkan gejala ini. Tidak ada tindakan yang intensif hingga pagi pasien koma dan sulit bernafas. Pada saat ini RS Mary pun tidak melakukan apa pun. Hingga kami dari anggota keluarga harus memaksa suster dan dokter untuk melakukan tindakan intensif. Tetapi, ketika dibawa ke bagian ICU nyawa pasein sudah tidak tertolong lagi.Pada tanggal 29 Maret pasien meninggal. Kami keluarga sangat menyesal telah memilih RS Mary untuk berobat. Pelayanan dan pengobatan dirasakan acuh dan tidak profesional sekali. Terutama dokter anak yang jaga yang dirasakan menyepelekan pasien.Saya sangat kecewa dengan pelayanan RS Mary yang sangat tidak mengutamakan pasien yang sedang kritis. Semoga catatan ini menjadi masukan bagi RS Mary Cileungsi Bogor dan menjadi pertimbangan bagi pembaca yang hendak berobat ke RS Mary Cileungsi.Rony RamdhaniJl Camat Enjan RT 02/16 Cileungsi Bogorrony_ramdhani@yahoo.com081563139510(msh/msh)


821 dilihat