RS Sarjito Mau Menangani Pasien dengan Syarat Masuk Kelas VIP
28 May 2009
Pendidikan & Pelayanan Kesehatan
Jakarta - Pada tanggal 16 Mei 2009 Bude saya harus masuk Instalasi Rawat Darurat (IRD) di Rumah Sakit (RS) Sarjito Yogya karena ada masalah dengan perutnya (usus). RS di Temanggung sudah tidak mampu menangani sakitnya lagi. Setelah beberapa jam ditangani di IRD akhirnya diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi. Tentu saja kami ingin memastikan bahwa Bude saya memperoleh penanganan dari seorang dokter bedah yang memang ahli karena di RSSarjito tempatnya dokter-dokter ahli. Pada saat itu kami mendapatkan penjelasan dari seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis tapi saya lupa namanya. Beliau memberikan penjelasan dengan baik mengenai syarat, kondisi, dan keterbatasan yang ada. Akan tetapi ada satu hal yang mengganjal. Ketika diberitahu bahwa ada seorang dokter ahli bedah yang juga profesor (kalau tidak salah dengar namanya Prof Mwt) yang mau menangani operasi Bude saya dengan syarat masuk kelas VIP. Saya tidak tahu alasannya. Ketika saya tanyakan tidak ada penjelasan yang memuaskan karena saya tahu si dokter tadi berusaha menutupi alasan yang sebenarnya. Akan tetapi saya menduga bahwa ini berhubungan dengan imbalan yang akan diterima oleh sang professor tersebut dalam menangani operasi. Karena tentu akan berbeda kalau kelasnya berbeda. Sementara bude saya adalah isteri seorang purnawirawan Polri yang menggunakan Askes dalam menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Tentu saja kami keberatan karena sudah membayangkan biaya yang akan kami tanggung nantinya. Setelah berembug akhirnya kami putuskan untuk tidak masuk kelas VIP yang artinya bude saya tidak akan ditangani oleh si professor tersebut. Alasan kami, pertama soal biaya dan kedua kami tidak percaya lagi dengan dokter yang meskipun profesor tapi hanya berorientasi kepada uang. Seminggu kemudian yaitu pada tanggal 23 Mei 2009 Bude saya meninggal dunia. Kami semua percaya bahwa ini adalah keputusan dari Allah. Bukan karena pilihan kami atas dokter yang menangani operasi.Semoga amal baiknya diterima dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Dan, untuk sang profesor mudah-mudahan dibukakan hatinya sehingga mau menangani pasien yang tidak berduit banyak dan tidak sanggup masuk kelas VIP.Terima kasih untuk dokter yang telah memberikan penjelasan kepada kami sebaik-baiknya. Kami tahu beliau adalah posisi yang serba salah saat itu.Agus Eko HKencana Mulya 1-M Mlati SlemanAguseko_h@yahoo.com081804191130(msh/msh)
761 dilihat