Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Kesehatan di RSUP Persahabatan Tidak Sesuai

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Jakarta - Buruknya pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat kecil yang merupakan masyarakat mayoritas yang ada di Negeri Indonesia ini, seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Hal ini terbukti ketika ada salah satu anggota kami menjalani rawat inap di RSUP Persahabatan. Sebelum menjalani rawat inap kami memasukkan anggota keluarga kami ke ruang IGD karena kami mengganggap beliau butuh pertolongan dari dokter-dokter yang ada di IGD secara intensif. Namun, kenyataannya kondisi yang terjadi malah tidak sesuai dengan harapan yang ada. Dokter-dokter yang seharusnya merawat pasien dengan baik dan secara intensif kenyataannya hanya sibuk dengan urusannya masing-masing (ada yang gosip dengan kawan lama, ada yang memberikan kuliah kepada mahasiswa-mahasiswa). Pasien-pasien yang ada kondisinya sepengamatan kami jadi tidak terawat dengan baik. Bahkan, ada yang sempat mengalami kejang-kejang karena kurangnya penanganan dokter yang ada d IGD. Setelah anggota keluarga kami di pindah dari IGD ke ruang rawat inap kondisi yang terjadi ternyata lebih parah dari kondisi yang ada di IGD. Dokter dan perawat yang ada ternyata sangatlah tidak profesional dan tidak qualified. Hal ini bisa dilihat ketika setelah 2 hari anggota kami dirawat inap. Ternyata ada beberapa yang katanya sebagai seorang dokter jaga di RSUP Persahabatan langsung mengatakan kepada kami (pada saat kami sedang bercengkarama dengan anggota keluarga yang sedang dirawat inap) bahwa anggota keluarga kami tersebut mengalami penyakit jantung kronis. Dapat menyebabkan pasien meninggal dalam waktu 2 hari (ilmu kedokteran mana yang mengajarkan seorang dokter bisa mengatakan hal tersebut di depan pasien yang menurut kami tidak etis) sehingga harus segera dirawat di ruang ICU. Padahal menurut pengamatan kami selama ini sang pasien tidak pernah mengalami penyakit jantung kronis. Setelah kami jelaskan kondisi pasien selama ini dan menanyakan atas dasar apa dokter tersebut mengatakan bahwa pasien mengidap penyakit jantung kronis dokter malah tidak bisa menjawab. Dia hanya mengatakan keputusan ini atas hasil diagnosa "dokter spesialis jantung" pada saat pasien dirawat di ruang IGD. Kondisi ini terus terang membuat kami sangatlah heran. Pada saat kami menemani pasien selama 24 jam di ruang IGD pasien tidak pernah di-check kondisinya oleh "dokter spesialis". Setelah 1 minggu dirawat di RSUP Persahabatan ternyata kondisi kesehatan anggota keluarga kami yang dirawat belum membaik. Atas dasar saran dan masukan dari keluarga maka pasien akan kami pindahkan ke RSCM Salemba. Akan tetapi pada saat kami akan memindahkan pasien ternyata pihak RSUP Persahabatan kelihatannya agak mempersulit proses tersebut. Biaya yang mereka klaim untuk rawat inap pasien? selama 1 minggu di RSUP Persahabatan juga ternyata sangatlah tidak sesuai dengan perhitungan kami (6 kali lipat dari perhitungan dan di luar dari biaya resep-resep obat).? Kesimpulan kami pelayanan kesehatan di RSUP Persahabatan sangatlah sungguh mengecewakan. Terima kasih. Iman Jl I Gusti Ngurahrai Jakarta manse_ft@yahoo.com? 081805235918 (msh/msh)


935 dilihat