Surat Pembaca Indonesia

Dimanakah Rasa Kemanusian RS Hermina?

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Depok - Kami sekeluarga sudah sering berobat ke RS tersebut baik dengan biaya sendiri ataupun? menggunakan fasilitas asuransi dari perusahaan. Dua hari sebelum peristiwa ini terjadi kami juga berobat.?Peritiwa ini tertajdi tanggal 20 Januari 2011, Sekitar pukul 18.00 WIB Istri saya dibantu tetangga membawa anak saya yang baru sadar dari kejang ke RS Hermina Depok. Oleh karena panik, Istri tidak sempat membawa uang/ATM dan hanya membawa kartu asuransi yang sudah habis masa berlakunya. Di UGD Istri hanya biberi pertanyaan sekitar anak saya yang kejang saja, tanpa ada tindakan yang berarti. Kemudian istri saya minta supaya ditelponkan ke dokter spesialis yang biasa menangani anak saya. Akan tetapi staff yang ada malah minta untuk menyelesaikan adminstrasi dahulu baru akan ditelponkan ke dokter spesialis tersebut. Istri saya akhirnya menunggu samapai saya datang, dari kantor dengan harapan bisa membantu. Setibanya disana sekitar pukul 19.00 WIB, saya pun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari staff. Ketika saya tanya tentang proses administrasi, dengan kasarnya staff tersebut menjawab dengan ketus: "Lihat masih ada pasien". Sontak saya marah dan langsung mengajak istri? dan anak saya pergi ke RS MK yang tidak jauh dari RS Hermina. Di R.S MK, anak saya ternyata sudah mengalami dehidrasi dan langsung diberikan pertolongan infuse dan mendapat perawatan inat selama 2 hari. Untung anak saya masih tertolong, setelah terkatung-katung 1 jam di RS Hermina.Sedemikiankan standart pelayanan Hermina terhadap pasien? Dimanakah rasa kemanusian dan tanggung jawab Rumah sakit Hermina? Apakah RS Hermina hanya mengejar untung dan tertib administrasi dengan mengorbankan keselamatan pasien?EstSawangan Regensi Depokest.hermawan@lge.com021 2617 9696(wwn/wwn)


590 dilihat