Surat Pembaca Indonesia

Pengunjung/Tenant yang Merokok di Kalibata City Square

Pemerintah

Pada Senin malam (12 November 2014) di Kalibata City Square, tepatnya di tukang jahit dekat eskalator Tower Gaharu di belakang toko batik siti hinggil, duduklah cowok dan cewek yang sedang merokok dengan nyamannya. Karena dirasa bukan area merokok dan kami sebagai pengunjung merasa terganggu, maka istri saya tegur baik-baik. Malah balik marah-marah. Lucu juga ternyata. Karena malas berdebat sama orang macam itu, saya coba lapor ke satpam yg nongkrong deket eskalator. Tebak satpamnya bilang apa coba? "2 orang itu memang sering kami tegur pak, tapi tetap ga ngaruh. Mereka juga deket sama pihak manajemen, yang ada kami yang malah ditegur orang manajemen pak". Kalau sudah begini, bagaimana? Saya pribadi menghormati para perokok selama perokok juga menghormati kami yang menginginkan udara kami tetap “original” dan bersih. Besok paginya (13 Nobember 2014) saya langkahkan kaki untuk melapor ke manajemen mall. Masuk ke kantor manajemen mall diterima pertama oleh CS. Saya sampaikan niat saya untuk komplain kepada cs tersebut. Kesan pertama saya terhadap manajemen mall adalah mereka memang tidak siap apabila ada komplain dari pengunjung. Hal ini terlihat dari tidak adanya complaint handler dan si CS sibuk mencari-cari karyawan yang bisa menemui saya. Akhirnya saya diterima oleh seorang karyawan laki-laki bernama Yana, kemudian saya sampaikan komplain dengan baik dan saya tunjukkan foto pengunjung/tenant yang merokok tadi. Saya juga sampaikan pernyataan satpam tadi mengenai keterkaitan orang tersebut dengan pihak manajemen. Sayangnya saya lupa nama dan wajah si satpam, tapi harusnya bisa dicari lewat jadwal jaga mereka. Berdasarkan informasi dari Mas Yana, Laki-laki yang di foto tersebut bukanlah tenant di mall dan tidak ada hubungan apa-apa dengan pihak manajemen. Bahkan pihak manajemen juga beberapa kali berurusan dengan orang ini karena bersikap sok jagoan disini. Sebagai informasi, ternyata seluruh area indoor mall bukanlah area merokok, termasuk beberapa resto yang terdapat banyak pengunjungnya merokok seperti pancake parlour, mister baso, rice bowl, dan lain-lain. Pihak manajemen juga telah menyampaikan surat teguran kepada para tenant tersebut. Hanya saja, sepertinya teguran tersebut dianggap angin lalu oleh para tenant tersebut. Akhirnya yang menjadi perhatian saya adalah lemahnya manajemen dan tumpulnya tim security dalam menangani permasalahan area merokok. Apalagi setelah kejadian semalam dimana security seakan cari aman atau lepas tangan menghadapi si mas yang merokok ini dengan mengatakan bahwa si mas ini punya kolega orang manajemen. Semoga pembiaran seperti ini bisa segera ditangani dengan baik oleh pihak pengelola Kalibata City Square. Karena bagaimanapun, kenyamanan pengunjung harusnya menjadi prioritas utama mereka.


1063 dilihat