Blue Bird (Tidak) Peduli Banjir Lingkungan Pool Tanah Kusir
12 January 2014
Pemerintah
Malam ini saya mengetik surat pembaca Kompas.com sambil menunggu banjir surut di rumah. Sejak pagi sampai dengan malam ini, Minggu 12 Januari 2014, hujan terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya hingga beberapa lokasi terjadi genangan dan banjir. Lingkungan rumah kami yang berbatasan langsung dengan pool Blue Bird Group di Jalan Ciputat Raya Tanah Kusir Jakarta Selatan berada lebih rendah daripada Jalan Ciputat Raya juga mengalami banjir yang belum kunjung menyurut.Pertama kali lingkungan rumah kami dilanda banjir terjadi pada sekitar tahun 1987/1988 ketika pertama kali Blue Bird membuat pool di Tanah Kusir di lokasi yang mulanya merupakan wilayah penampungan air hujan (empang) yang mengalir dari Jalan Ciputat Raya yang posisinya lebih tinggi. Di lokasi tersebut, empang diurung hingga setinggi 1,5 meter lebih tinggi dari daerah sekitarnya dan kali (sungai) sekretaris selebar 4 meter sebagai penyalur buangan air hujan digantikan dengan gorong-gorong selebar 1 meter.Pada saat itu Blue Bird didemo oleh warga dan pada jam 3 dini hari buldozer datang untuk memecahkan gorong-gorong tersebut. Setelah itu Blue Bird membuat saluran air terbuka dengan adanya tanggul (pintu air) yang membatasi saluran air tersebut dengan lingkungan warga. Warga dan pihak Blue Bird sepakat apabila pihak Blue Bird berjanji hanya akan membuka tanggul pada saat kondisi hujan besar atas adanya persetujuan warga sekitar, dan sampai dengan beberapa waktu lalu banjir dapat diatasi.Seiring dengan kemajuan usaha Blue Bird Group, pool Tanah Kusir melakukan beberapa kali perluasan sampai dengan terakhir di tahun 2013. Dalam perluasan tersebut, Blue Bird kembali mengurug beberapa wilayah sehingga semakin mengurangi daya tampung saluran air. Warga Bintaro dan sekitarnya sejak tahun 2012-2013 mulai mengarungi genangan air di Jalan Ciputat Raya depan pool Blue Bird Tanah Kusir.Tepat setahun yang lalu bulan Januari 2013, dengan alasan genangan air tersebut sempat masuk ke pintu masuk kedua (Blue Bird memiliki 3 pintu masuk) yang merupakan hasil perluasan, maka secara sepihak Blue Bird membongkar tanggul tersebut dan lingkungan warga kembali banjir setelah belasan tahun relatif aman dari banjir.Setelah kembali didemo warga, pada tanggul dibuat kembali namun dengan lubang air dengan pipa peralon berdiameter 8 inci yang dipasang slot penghalang yang berguna untuk mengatur jalannya air. Pihak Blue Bird menandatangani perjanjian dengan warga, bahwa hanya akan membuka lubang air tersebut dengan persetujuan warga.Siang tadi ketika lingkungan kami kembali dilanda banjir, kami menemukan bahwa ternyata slot penghalang pada lubang air tersebut tidak lagi dapat berfungsi karena Blue Bird secara sepihak menyemen celah yang digunakan untuk memasang slot penghalang dalam lubang air tersebut, dan air dari jalan Ciputat Raya langsung masuk dan membanjiri lingkungan warga.Banjir tersebut menggenangi 3 wilayah RT (RT 2, 3, dan 5 RW 10 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan) dan 3 sekolah dasar hingga malam ini. Nama besar Blue Bird Group yang mempublikasikan kegiatan CSRnya dalam laman (website) Blue Bird Peduli dan CEO wanita Ibu Noni Purnomo yang kerap diulas sebagai pebisnis wanita visioner, ternyata kiprahnya di lingkungan sekitarnya cenderung semakin negatif seiring dengan perkembangan usaha Blue Bird Group.Kami berharap Pemda DKI termasuk Camat Kebayoran Lama dan Lurah Kebayoran Lama Selatan tidak hanya mementingkan keutamaan pengusaha besar. Namun juga warganya yang patuh membayar Pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan (tanpa pengurangan) yang saat ini dikelola langsung oleh Pemda DKI, dan menanggulangi derita yang dialami warganya tersebut.
1539 dilihat