Surat Pembaca Indonesia

Kecewa Membeli Token Listrik Melalui Aplikasi PLN Mobile dan BRImo

Pemerintah

Pada 8 September 2024, saya melakukan pembelian token listrik senilai Rp 1 juta melalui aplikasi PLN Mobile. Untuk pembelian itu, saya memilih pembayaran menggunakan BRIVA (BRI Virtual Account). Pada pukul 09.37 WIB saya mendapatkan SMS pemberitahuan dari BRI bahwa transaksi saya berhasil dan saldo rekening saya sudah terpotong sebesar Rp 1 juta. Akan tetapi, proses pembelian saya belum berhasil dan statusnya masih “diproses” sehingga saya tidak mendapatkan nomor token listrik yang saya beli. Pada hari yang sama, saya menghubungi pihak BRI dan PLN. Namun, kedua pihak saling melempar tanggung jawab. Pihak BRI menyatakan bahwa transaksi berhasil dan dana sudah masuk ke PT Indonesia Comnets Plus, sedangkan pihak PLN mengatakan tidak ada transaksi yang dilakukan. Pada 9 September 2024, saya memutuskan untuk mengunjungi kantor BRI di Padang dan menyampaikan keluhan saya. Saat itu saya diyakinkan oleh pihak BRI bahwa dana saya sebesar Rp 1 juta akan kembali dalam waktu 3-12 hari kerja. Namun di hari yang sama, saya mendapat pesan WhatsApp dari BRI yang menginformasikan bahwa laporan saya terkait transaksi yang gagal sudah selesai dengan penyelesaian dana sudah berhasil terkirim ke PT Indonesia Comnets Plus. Dengan adanya pesan ini, artinya dana saya tidak akan bisa kembali. Pada 9 September 2024, pukul 17.18 WIB, saya memutuskan kembali menghubungi pihak BRI dan masih saja tidak ada penyelesaian yang konkret atas masalah saya. Lagi-lagi pihak BRI meminta saya untuk menghubungi pihak PLN. Pada hari yang sama, pukul 18.13 WIB, saya juga menghubungi PLN dan saya kembali diminta untuk melakukan konfirmasi kepada BRI. Setiap kali saya menghubungi pihak BRI maupun PLN selalu dilempar ke masing-masing pihak. Pulsa dan waktu saya terbuang percuma karena tidak ada solusi dari kedua belah pihak. Uang Rp 1 juta itu tidak sedikit. Sampai saat ini, saya sebagai konsumen yang kecewa, sangat berharap ada penyelesaian dari masalah ini. (IRA)


217 dilihat