Surat Terbuka Untuk JNE Denpasar Atas Pelayanan Buruknya
10 September 2015
Pemerintah
Salam sejahtera untuk kita semua. Saya membuat surat terbuka ini ditujukan kepada JNE Pusat dan JNE Denpasar atas pelayanan buruk yang mereka berikan. Saya melakukan pengiriman paket dari Malang dengan tujuan Denpasar pada tanggal 01-09-2015. Paket tersebut ditujukan atas nama I Wayan Ariwangsa dengan no resi JNE MXGBR00344673015. Pada tanggal 06-09-2015, sang penerima paket menghubungi saya bahwa paketnya belum sampai. Lalu saya melakukan pengecekan di situs jne.co.id, dari hasil tracking yang saya lakukan tertulis pada tanggal 03-09-2015 dilakukan pengiriman ke alamat penerima paket tetapi "Barang Tidak Ada". Dari keterangan tersebut saya menduga bahwa dimaksud dengan "Barang Tidak Ada" adalah tidak ada yang menerima paket pada saat diantar oleh kurir JNE. Lalu saya menyampaikan keluhan kepada jne disini terkait paket tersebut dan pihak jne disinipun meneruskan keluhan tersebut ke JNE Denpasar. Sejatinya jika paket tidak ada yang menerimanya maka akan dilakukan proses pengantaran ulang (AU) Lalu pada tanggal 07-09-2015, penerima paket kembali menghubungi saya bahwa sampai saat itu paket masih belum diterima. Kemudian pada tanggal 08-09-2015 saya mencoba menghubungi JNE Denpasar tetapi gagal. Akhirnya saya menelpon JNE Pusat, dari hasil pembicaraan yang saya lakukan, pihak JNE Pusat berjanji akan meminta JNE Denpasar untuk segera melakukan proses pengiriman ulang hari itu juga. Sebelumnya saya juga sudah menyampaikan keluhan tersebut via twitter dan email, dan sudah dibuatkan laporan dari costumer care jne. Tanggal 09-09-2015 pihak JNE Pusat menelpon saya melakukan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang diberikan, JNE berjanji akan meminta pihak manajemen JNE Denpasar agar memaksimalkan pengiriman ulang paket tersebut. Disini saya merasa sangat kecewa dengan pelayanan buruk JNE Denpasar karena sudah hampir 10 hari paket masih belum sampai ke tangan si penerima paket. Disini ada beberapa poin yang saya kemukakan agar jadi bahan evaluasi : 1. Setiap kurir JNE dibekali ponsel, jikalau tidak ada yang menerima paket waktu itu kenapa kurir JNE Denpasar tidak menelpon atau sms si penerima paket? Toh di paket sudah dicantumkan no hape penerima paket, lalu fungsinya apa kalau tidak digunakan. 2. Jika tidak ada yang menerima paket, maka akan dilakukan proses pengiriman ulang. Tapi sejak tanggal 3 September hingga sekarang sama sekali tidak dilakukan pengiriman ulang. 3. Kejadian seperti ini tidak hanya satu kali, sebelumnya pernah terjadi insiden yang sama, pihak JNE mengklaim tidak menemukan alamat si penerima paket padahal pengiriman sebelumnya berhasil. Saya menilai ini adalah alasan pihak JNE Denpasar untuk tidak mengirimkan ulang barang, dan meminta pelanggan yang mengambilnya sendiri. 4. Sulitnya menghubungi no telpon JNE Denpasar, sehingga sulit untuk melakukan keluhan langsung. 5. Saya sudah menelpon JNE Pusat dan JNE Pusat berjanji untuk segera meminta JNE Denpasar mengirimkan paket tersebut namun janji itu tidak ditepati buktinya paket tersebut masih belum diantar Disini saya meminta ketegasan dari JNE Pusat agar segera melakukan evaluasi kinerja JNE Denpasar yang dinilai terlalu lalai dalam melakukan tanggungjawab pengiriman paket kepada pelanggannya. Pasalnya kejadian tersebut terjadi berulang-ulang. Saya bisa bandingkan dengan kinerja JNE di daerah lain seperti Kota Bandung, dan Kota Pontianak justru lebih baik dari JNE Denpasar. Demikian surat terbuka ini saya buat agar mendapat perhatian khusus terutama JNE Pusat. *Update : Tanggal 10-09-2015 pukul 04:37, dari costumer care JNE Jakarta menelpon ane untuk menginformasikan bahwa pihak JNE Denpasar masih melakukan pencarian paketnya. Dari Costumer Carenya untuk saat ini barang dinyatakan hilang, meskipun demikian dari JNE masih meminta waktu untuk pencarian paket tsbt. Jika hingga Sabtu belum diterima paket tersebut oleh penerima paket, maka barang dinyatakan hilang dan pengirim diminta untuk mengajukan klaim kehilangan. Disini jelas sekali bahwa manajemen JNE Denpasar kurang baik dalam memberikan pelayanan. Lalai dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai jasa pengiriman barang. Meskipun demikian saya menyambut baik atas permintaan maaf dari JNE Pusat terkait ketidaknyamanan ini.
1032 dilihat