[ SUARA PEMBACA ] Kepolisian Republik indonesia DIVISI SIM
22 August 2016
Pemerintah
Saya mengapresiasi langkah POLRI dalam memberantas Calo SIM dimana sebagai pemohon SIM melalui jalur resmi saya tidak menemukan ada calo yang menawarkan pembuatan SIM jalur cepat kepada saya baik di luar maupun di dalam, hal ini berlaku di SAMSAT DAAN MOGOT sebagai pemohon dengan jalur mandiri saya mengajukan 2 SIM sekaligus A dan C Disini sekaligus saya ingin mematahkan MITOS tentang DIPERSULIT / SENGAJA TIDAK DILULUSKAN adalah SALAH untuk ujian Teori SIM C saya memang mengulang 3x tapi itu bisa saya terima yang pertama : karena saya terlalu meremehkan, yang kedua saya teledor dan yang ketiga saya belajar baik dari situs korlantas polri juga dibantu dari aplikasi yang bertebaran di android dan seperti dugaan saya mudah sekali ternyata dan saya LULUS teori SIM C dan A sekaligus 2 jadi intinya memang TIDAK DIPERSULIT asal mau BELAJAR pasti lulus teori dijamin.... menurut saya sampai tahap ini bisa dikasih jempol dua perubahaan pelayanan pembuatan SIM meski harus menunggu berjam jam Beralih ke PRAKTEK, saya mengerti bahwa setiap pemegang SIM harus memiliki kompetensi mengemudi dimana untuk meminimalkan kecelakaan di jalanan demi kebaikan kita UJI PRAKTEK SIM C Dari 10 orang yang melakukan uji praktek hanya 2 yang lulus, kebetulan saya salah satunya kuncinya mudah : DENGARKAN INTRUKSI PENGUJI PRAKTEK, KONSENTRASI tapi saya akui uji praktek ini tidak biasa dan sulit banyak aturan2 dari penguji teori harus kita patahui dimana 1 buah kegagalan saja tidak ada toleransi alias harus ulang, meski saya lulus saya cukup prihatin kepada rekan rekan yang tidak lulus bahkan ada yang berkeluh kesah kalau dia sudah menggulang 8x sambil menunjukan bukti penggulangan kepada saya sambil duduk saya melihat kearah penguji praktek lainnya dimana penguji ini melakukan uji praktek yang berbeda yaitu secara rombongan muter 1 lapangan lalu LULUS SEMUA tanpa harus ujian ribet2 kaya kami LHO ???? calo ? saya memberanikan diri untuk bertanya Pak kok dari tadi banyak banget rombongan ( ada kali 100 orang ganti2 ) muter2 aja lulus, saya dijelaskan kalau mereka sudah dilatih di sekolah mengemudi di depan samsat daan mogot dan tidak perlu dilakukan uji praktek seperti kami dan mereka sudah punya SERTIFIKAT JAKARTA SAFETY DRIVING CENTER yang selanjutnya saya sebut JSDC jelas saya merasa tidak adil bagi saya dan rekan rekan yang lain biarpun sudah sekolah mengemudi tetap aturannya harus ditest seperti kami yang mandiri saya sangat yakin dari ratusan orang tersebut pasti tidak semua bisa melakukan test seperti kami yang aturannya sangat ketat ini juga berlaku untuk uji PRAKTEK MOBIL dimana kami peserta mandiri harus melalui 5 tahap materi yang ketat sementara yang memiliki sertifikat JSDC cukup memutar mobil 1 lapangan lalu dinyatakan lulus semua ( saya gagal dalam PRAKTEK MOBIL dan harus menggulang ) bahkan saya diancam oleh salah satu penguji teori mobil apabila saya gagal 3x maka berkas saya akan dicabut / dihapus otomatis saya harus mengulang proses administrasi dan teori kalau ga mau begitu sana daftar JAKARTA SAFETY DRIVING CENTER , sudah puluhaan tahun saya bawa mobil dan saya merasa tidak perlu kursus lagi sebagai warga yang taat aturan dan mengikuti prosedur resmi pembuatan SIM perkataan penguji teori ini sangat membuat saya TIDAK NYAMAN mohon kiranya diselidiki sertifikat mengemudi ini apakah ini adalah CALO yang berbadan HUKUM ? kalau benar ini sungguh luar biasa CALO yang bertebaran sekarang menjelma menjadi sebuah USAHA YANG BERBADAN HUKUM dimana bekerja sama dengan orang dalam namun tidak tercium sudah sekelas MAFIA jelas dibelakang ini semua tentu di lindungi oleh orang orang kuat, praktek ini digabungkan dengan peserta normal namun dipisah pada saat uji praktek sehingga terselubung.RAZIA STRELISASI TIDAK ADA GUNANYA untuk mendapatkan sertifikat ini kita harus menebus seharga RP..635.000 diluar administrasi SIM ( sekedar info CALO masih ada namun terselubung dan jumlahnya tidak banyak lagi mereka bermain aman dan mengerti teknologi, calo calo jadul tewas semua, namun lebih murah bayar CALO daripada bayar sertifikat hitung2 sana sini termasuk makan dll total bisa mencapai 1 juta ) jadi intinya masih ada celah dalam pembuatan SIM masyarakat pasti memilih calo atau sertifikat karena lebih mudah, calo dan sertifikat selalu ada kalau ada pilihaan dari masyarakat sekian masukan saya untuk KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DIVISI SIM semoga nantinya pelayanan SIM untuk publik bisa lebih nyaman lagi, kami rela bolak balik samsat asal adil dan tidak dibedakan dengan yang bersertifikat
1764 dilihat