Sikap Arogan Oknum Kepolisian terhadap Pejalan Kaki
07 May 2011
Pemerintah
Jumat malam (6/5/11), sekitar pukul 20.00 WIB, saat saya akan menyebrangi jembatan yang berlokasi tepat di depan gedung Wisma Indomobil MT.Haryono cawang. Tiba-tiba dari pojok atas jembatan penyebrangan salah satu anggota kepolisian dengan nama R.Sulaeman di bajunya membunyikan priwitan. Saya bisa memaklumi bahwa ini berhubungan dengan adanya ASEAN SUMMIT 7-8 Mei 2011.Namun saya yang baru memulai menaiki anak tangga jembatan penyebrangan merasa risih dengan caranya menghentikan perjalanan saya karena ia hanya menggunakan priwitan dan tangan dari jarak yang jauh, yaitu dari atas tangga. Bukankah ini adalah cara untuk menghentikan kendaraan? Sedangkan saya adalah manusia. Itu pun dilakukan dari atas jembatan. Bukan dari bawah dan memberitahukan secara baik-baik. Selain itu, ternyata dari arah yang berlawanan justru diperbolehkan orang menyebrang.Ketika saya tanyakan hal ini, tetap saja ia marah-marah kepada saya bahkan bertanya saya ini siapa. Apakah jika saya menjawab bahwa saya adalah anak dari salah satu jendral kepolisian maka ia akan bersikap baik pada saya. Baru saja saya digembirakan oleh seorang polisi Briptu Norman, kini dilukai lagi dengan sikap arogan polisi R.Sulaeman.Sikap R.Sulaeman dan kawannya justru mempermalukan citra polisi sebagai pengayom masyarakat. Ia justru menunjukkan sikap arogan petugas kepada masyarakat. Syamsiah Jl.Baiduri Pandan No.24 Cawang Jakarta
1027 dilihat