Surat Pembaca Indonesia

Pertanyaan Konyol Petugas Polisi

Pemerintah

Pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2011 menjelang jam 23:00 malam, saya mengisi bensin di Shell MT Haryono. Baru saja berjalan sekitar 500 meter ke arah Pancoran, tiba-tiba saya dicegat oleh seorang petugas polisi bermotor besar berwarna putih nomor 9139-VII.Dengan gaya arogan dia meminta SIM dan STNK. Ketika saya tanya ada apa, dia bilang hanya pemeriksaan rutin. Lalu dia berjalan ke belakang mobil saya, menemui rekannya yang juga menggunakan motor besar yang sudah menunggu.Karena merasa tidak bersalah, saya hampiri mereka yang terlihat sedang berdiskusi berbisik-bisik. Ketika saya kembali bertanya ada apa, dia menuduh saya berjalan zig-zag. Saya langsung membantah nggak mungkin karena kecepatan saya di bawah 40 km/jam. Lalu dia komplain kenapa saya mengecat ulang plat nomor mobil.Saya bilang ya, karena tulisan aslinya sudah pupus karena dibuat dengan cat yang tidak bermutu. Terlihat sekali dia mencari-cari kesalahan dan tidak punya tuduhan yang valid. Tiba-tiba dia bertanya lagi: "Siapa perempuan yang duduk di sebelah bapak?". Meskipun kaget karena pertanyaan tersebut sangat tidak relevan dan konyol, saya jawab juga bahwa itu saudara saya.Kemudian dengan begitu saja dia mengembalikan SIM dan STNK dan membolehkan saya pergi tanpa basa-basi apalagi minta maaf. Belakangan saya baru sadar bahwa persis di samping pompa bensin Shell itu ada sebuah hotel yang sering digunakan pasangan mesum. Saya menduga pertanyaan konyolnya itu berhubungan dengan itu. Mungkin mereka mengira saya baru keluar dari hotel itu, dan dengan alasan moral mencoba memeras saya.Kepada pengendara lain, hati-hati dengan modus ini. Lawan saja kalau Anda merasa tidak bersalah. Tidak ada urusan polisi menanyakan siapa penumpang mobil kita dan mereka bukanlah pengawas moral. Asrial Bekasi Regensi I, F2/2, Cibitung Bekasi


926 dilihat