Surat Pembaca Indonesia

Kecewa dengan KPR Bank DKI Syariah

Pemerintah

Pada 26 Januari 2014, saya membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas KPR dari Bank DKI Syariah Depok melalui akad ijarah. Dengan akad tersebut, meski nilai angsuran ditinjau ulang setiap tahun namun besaran kenaikan akan ditetapkan sesuai kesepakatan bersama. Saya tertarik karena pihak bank menjelaskan bahwa sejak Bank DKI Syariah didirikan, angsuran nasabah akad ijarah tidak pernah dinaikkan bahkan saat krisis ekonomi melanda di tahun 2008. Tak dinyana, hanya berselang setahun, angsuran saya dinaikkan secara sepihak dengan alasan kondisi ekonomi yang buruk. Saya sampaikan surat keberatan dan ketidaksepakatan saya karena kondisi ekonomi tahun ini menurut saya bahkan masih tak seburuk tahun 2008. Namun surat yang sudah saya kirim sejak bulan Februari 2015 .tersebut tak pernah ditanggapi pihak bank. Dua kali saya menelepon tetapi tidak juga mendapat penjelasan memadai. Mereka beralasan surat saya diproses kantor pusat. Sementara itu, angsuran saya tetap dinaikkan. Saya kecewa dengan perlakuan Bank DKI Syariah. Akad yang sudah disepakati bersama sepatutnya dapat ditegakkan dengan benar. Sebagai sesama muslim, tentu kita tak ingin jika konsep ekonomi syariah yang islami hanya dijadikan label untuk menarik minat nasabah dan mengambil keuntungan secara sepihak.


1209 dilihat