Surat Pembaca Indonesia

Buruknya Sistem Pelayaran Indonesia ( PELNI )

Pemerintah

Tanggal 11 September 2009 pukul 10.00 WIB, saya beserta keluarga menaiki kapal KM Kelud dengan jurusan Belawan. Setelah proses administrasi untuk penempatan kamar (class cabin), saya mengambil tiket kelas 2A dengan harga Rp.600.000/ orang. Awalnya saya nyaman berada di atas kapal setelah berangkat dari Tanjung Priok.Tetapi setelah pemberhentian di pulau Batam dan kapal sudah jalan lagi. Betapa kagetnya saya melihat kondisi di dalam kapal. Manusia begitu banyak sampai memenuhi lorong-lorong kamar class 1 - class 2. Mereka sembarangan menaruh barang bawaan sampai menggelar tikar bak lapak di pasar dengan barang jualannya. Saya binggung dan heran kenapa mereka mau tidur dan menggelar lapak di dek-dek, di lorong-lorong.Apakah mereka tidak komplain? Itulah yang ada di benak saya. Tidak lama saya mendapatkan jawabanya. Saya bertanya kepada salah satu penumpang, "Mas, kenapa mau di taruh di sini? Dek, kami tidak dapat kamar dan tempat duduk, kata petugas sudah penuh." Karena sudah naik ya sudahlah. Pasrah sambil mengendong bayi yang umur 3-5 bulan. Saya tanya lagi bapak bayar berapa ? jawabnya Rp.350.000/orang.Wahai bapak Menteri Perhubungan, tolong hargai nyawa kami! Jangan Bapak samakan kami dengan binatang ternak yang main taruh sana taruh sini hargailah kami sebagai manusia. Tolonglah di atur lagi sistem pelayarannya yang notaben buruk. Kalau bapak tidak percaya dengan laporan ini, saya punya bukti otentik yang nyata.Saya sudah melaporkan ke PELNI melalui alamat mailnya tetapi belum ada respon. Banyak yang janggal seperti, kamar mandi class berubah menjadi kamar mandi umum, cabin kotor, air mampet, penempatan penumpang tidak jelas, sampah disana sini, kelebihan kapasitas intinya. Kalau dinaikkan sesuai dengan kapasitas, pasti tidak ada masalah. Minta tolong diperbaiki biar tidak ada korban atau berita kapal tenggalam karena kelebihan kapasitas. Terima kasih. Wasalam. tantra.r serang serang


748 dilihat