Surat Pembaca Indonesia

Keluhan Kualitas dan Purna Jual Ban Motor Merk Swallow

Pabrik & Produksi

Jakarta - Saya telah memakai ban Swallow sejak 2007. Kedua motor saya memakai ban Swallow depan belakang. Saya benar-benar puas dengan kualitasnya serta harganya yang sangat kompetitif dibandingkan ban merk sekelas lainnya.Pada tanggal 11 Desember 2009 saya pun berburu ban Swallow lagi karena penasaran mau memakai ban yang berbeda ukuran. Pilihan akhirnya jatuh pada: Seahawk SB-115 Tubeless 60/80-17 untuk roda motor depan dan Stream SB-101 Tubeless 70/80-17 untuk belakang. Sekedar info motor saya bebek 2 tak yang memakai velg 1.40 depan, 1.60 belakang. Awal memakai saya sangat senang karena sudah dapat ban idaman saya (indent dulu lho untuk ukuran tersebut). Meskipun kurang nyaman karena kekecilan saya berusaha adaptasi dengan gaya berkendara.Kejadian aneh mulai terasa. Ban kok sering kempis. Sejauh pengalaman memakai ban tubeless jarang jarang sekali saya isi angin. Ini kok 2-3 hari isi sekali.Tepat tanggal 24 Desember 2008 malam saya isi bensin di Shell Pluit sekalian isi angin dengan tekanan standart, depan 28, belakang 33. Tanggal 25 Desember 2008 ketika saya hendak ke rumah teman saya dalam rangka pergi ke gereja bersamaan (tepat hari Natal), saya merasa kok ban serasa kurang angin lagi ya?Sesampai di daerah Pluit saya singgah ke Shell lagi untuk mengisi angin. Saat diisi ban terdengar bunyi ssshhhhhh. "Lho, ada apa ini", pikir saya. ternyata bibir bagian dalem mendekati velg ada kebocoran. Parahnya lagi bocornya terlihat seperti sobek. Kira-kira 1 cm. Saya pun dorong ke tempat tambal ban di sekitar tempat itu. sudah menjadi reaksi normal "ban bocor ya tambal". Saat itu saya sudah ragu mau tambal atau langsung kasih ban dalem karena bocornya di bibir. Setahu saya tidak ada 'tulang kawat serat--nya. Khawatir tidak bisa ditambal saya pun berkonsultasi dengan tukang tambal yaang mengatakan akan dicoba. Mulailah dimasukkan "cacing" untuk tambal tubeless. Tapi, berakhir 'gagal'. Alhasil saya pun pasang ban dalam.Tanggal 27 saya mampir ke bengkel untuk komplain. Disarankan langsung menghubungi pihak Swallow. Saya diberi nomor Ibu Melly dari PT Kurnia Lestari selaku Distributor Ban Swallow ke bengkel tempat saya membeli ban. Setelah mengutarakan kronologis apa yang saya alami saya dirujuk untuk berbicara dengan Bapak Teddy dari PT yang sama (adalah PIC-nya).Namun, hari tersebut Bapak Teddy tidak berada di tempat. Saya dianjurkan untuk menghubungi beliau beberapa hari kemudian. Pada malam tanggal 3 Januari 2009 (kalau saya tidak salah ingat) saya juga menelepon Bapak Teddy. Setelah berdiskusi diputuskan untuk bertemu langsung pada tanggal 6 Januari 2009.Pada hari tersebut saya disambut cukup baik oleh Pak Teddy. Awal pembicaraan sempat berdebat tentang penyebab kebocoran tersebut. Bapak Teddy berpendapat karena salah pemakaian. Saya tanya balik bagaimana bisa sampai terjadi kebocoran di posisi yang tersembunyi begitu (bagian mendekati Bead)?Saya meminta coba tunjukkan bagaimana bisa terjadi. Bagi saya ini jelas jelas cacat produksi. Kalau kebocoran di bagian yang bersentuhan dengan aspal tentu saja karena paku, dan lain sebagainya. Akhir diskusi Bapak Teddy pun menyarankan supaya ban dikirim balik ke Pabrik untuk di teliti. Menurut Bapak Teddy, kebetulan beberapa hari kemudian, ada orang teknisi dari Swalow akan ke Jakarta.Pada Tanggal 13 Januari saya mendapat kabar dari Bapak Teddy bahwa menurut Teknisi tersebut ban saya tidak bisa diklaim lagi dikarekan sudah pernah coba ditambal. Saya pun meminta untuk kirim balik ke bengkel yang mana dekat dengan rumah saya.Saya sangat kecewa. Sejauh ini saya adalah konsumen setia Swallow, dan selalu menyarankan ke temen-teman di club motor mana saja untuk memakai produk Swallow. Kejadian ini benar benar memupuskan kepercayaan saya.Hari Rabu, 1 April 2009 saya pergi ke bengkel tersebut untuk mengambil ban cacat saya. Sialnya sudah dibuang sama yang punya bengkel. Wuaduh. Sudah habis waktu pergi sana sini untuk klaim garansi, habis BBM, habis juga ban saya. Semua saksi bersedia dipanggil dan ditanya. Tukang Tambal, Petugas Shell, Bengkel Penjual ban, mekanik yang memasang ban. Apakah perlu? Hanya sekedar barang senilai Rp 130 ribu pihak Swallow sudah mengecewakan salah satu konsumen setianya. Foto-foto struk pembelian masih ada. Tapi, ban sudah lenyap.HenryJl Hj Djunaidi No 18 Kemanggisan Jakarta Baratimmax81@gmail.com08561838813(msh/msh)


1701 dilihat