Vario, Mimpi Buruk yang Nyata
23 July 2008
Pabrik & Produksi
Saya pemilik Honda Vario Tahun 2007. Saya merasa Honda Vario telah menjadi mimpi buruk dalam kehidupan; merasa was-was dan takut seandainya motor mogok, saya juga ragu akan keamanan dan keselamatan memakai Honda Vario, bayangkan andaikan motor mogok pada kondisi lalu lintas yang padat, kondisi jalan yang menajak dan lain sebagainya.Mimpi buruk saya dimulai sejak masuk 650 kilometer (setelah service I). Saya mulai merasakan permasalahan pada motor Honda Vario saya, di mana secara tiba-tiba mesin motor mati (mogok), untuk bisa hidup dan berfungsi kembali butuh waktu 10 menit, sejak saat itu Honda Vario Saya sering mati mesinnya.Saya sudah memasukkan Honda Vario Saya ke Semarang Honda Center (Jl. Jend. Surdiman 320 B, Semarang), namun sampai sekarang (1,5 tahun) masalah tersebut tidak kunjung selesai.Terakhir tanggal 08 Juli 2008 motor kembali mogok dalam kondisi yang lebih buruk dimana tidak dapat berfungsi lagi (bukan yang pertama). Akhirnya datang juga, pada tanggal 10 Juli 2008 saya bertemu dengan Bapak Herry Budijanto Dragono-Regio Head PT. Astra International Tbk. Honda Semarang Regio Officer.Dan langkah pertama Beliau adalah melakukan servis ulang selama 4 hari (10-14 Juli 2008) dan ajaib motor dinyatakan baik dan dijamin tidak akan mogok lagi (bila mogok lagi diganti Honda Vario yang baru). Pertanyaan yang muncul adalah: Apa kata dunia, suatu pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu hampir 1,5 tahun ternyata dapat selesai dalam waktu 4 hari? Apa kata dunia, kalo sebuah pekerjaan yang dapat selesai dalam 4 hari ternyata harus menanti 1,5 tahun? Apa kata dunia, kalo bicara kata ‘mungkin’, mungkin saja benar motor telah baik, tapi mungkin saja ke depan mogok lagi? Apa kata dunia, perusahaan sekelas Honda secara nyata dan sadar telah mengabaikan keselamatan/nyawa manusia ?Mungkin Honda lupa bahwa saya bukan ‘Superman” Si Manusia Baja, oleh sebab itu hipotesis saya adalah H1; bagi Honda keuntungan adalah prioritas utama; H2 ; bagi Honda keselamatan/ nyawa manusia adalah prioritas ke 365 (1 tahun=365 hari).Demikian, surat ini dibuat, atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan terima kasih. Andi Setiawan JL.Bulu Stalan IIIB/371 RT.03/RW.03 Semarang
734 dilihat