Surat Terbuka untuk Pak Antonius Tonny Budiono
27 August 2017
Lain-Lain
@JonruGinting Maaf beribu maaf, pak. SAYA SUNGGUH KECEWA PADA ANDA. Karena Bapak telah membuat Metro Tivu, Kompos Online dan para gerombolannya jadi kehabisan bahan berita. Para wartawannya jadi nganggur, karena bingung harus menulis berita apa. Sehingga penghasilan mereka pun turun drastis. Bapak telah membuat para wartawan itu kehilangan rezeki Pak. Sebab salah Bapak juga sih. Kenapa uang korupsinya dipakai untuk mendanai gereja? Dan kenapa pula Bapak harus beragama Kristen? KENAPA PAK? Para wartawan itu pasti bingung, tak bisa menulis berita yang isinya menjelek-jelekkan agama bapak. Mereka tak bisa menulis berita yang isinya menghubung-hubungkan perbuatan bapak dengan agama bapak. Apa Bapak tidak kasihan sama para wartawan itu? Yang kehilangan sumber rezeki gara-gara bapak? Mbok ya, Bapak perhatian dikitlah sama mereka. Kasihanilah mereka, Pak. Coba Bapak pindah agama dulu. Masuk Islam dulu aja Pak. Lalu beli saham First Travel. Lalu tileplah semua dana umroh dan haji dari para jamaah. Lalu uangnya dipakai untuk mendanai pembangunan masjid. Agar lebih sempurna lagi, Pak, coba bapak pakai baju gamis, celana cingkrang, janggut dipanjangin, lalu istri bapak disuruh pakai cadar. Maka, jika itu bapak lakukan, para wartawan itu akan kembali punya bahan berita, Pak. Mereka akan sibuk menghubung-hubungkan perbuatan bapak dengan agama Islam, dengan cadar, dengan jenggot, dengan gamis, dengan celana cingkrang. Mereka akan punya banyak stok tulisan yang isinya menjelek-jelekkan bapak dan Islam. Mereka akan kembali punya pekerjaan, kembali berpenghasilan, kembali dapat banyak uang. Jika itu terjadi, tentu bapak sangat berjasa terhadap mereka, bukan? Dan bukan hanya para wartawan, Pak. Para bani kotak-kotak yang tergabung dalam SINDIKAT SARACEN pun akan berteriak kegirangan. Sebab mereka punya bahan gorengan baru, sekaligus sumber penghasilan baru. Nah, kalau seperti itu kan asyik, ya pak. Makanya Pak. Kenapa sih bapak beragama kristen? Kenapa uang korupsinya dipakai untuk mendanai gereja pula? Kenapa pak? Gara-gara status bapak yang seperti itu, para wartawan dan para saracen jadi kehabisan bahan tulisan Pak. Juga kehabisan sumber penghasilan pak. Apa bapak tidak kasihan sama mereka pak? Ayo, jawablah Pak!
706 dilihat