Surat Pembaca Indonesia

Hatihati menggunakan Provider Smartfren

Lain-Lain

Dear agan dan sista. Saya memberikan informasi ini bukan untuk mendiskreditkan ataupun memberikan pernyataan yang dibuat-buat mengenai Provider Kartu Seluler Smartfren, melainkan semata-mata untuk mengingatkan sesama pengguna telepon seluler dan para pelanggan handphone. Internet telah menjadi gaya hidup yang tidak terpisahkan di era informasi digital dewasa ini. Beberapa provider memberikan pelayanan berupa akses internet yang dapat digunakan oleh pelanggan dengan mengikuti paket yang disediakan masing-masing provider. Smartfren adalah salah satu provider penyedia layanan internet yang telah menjadi langganan bagi saya dan keluarga selama beberapa tahun ini. Selama ini saya merasa cukup puas dengan pelayanan Smartfren. Meskipun harga paket internet yang disediakan sudah lebih tinggi dibandingkan provider lain, kami masih menggunakan Smartfren untuk akses internet kami. Namun sungguh disayangkan, selama beberapa waktu belakangan ini, saya mendapatkan pelayanan dan pemotongan pulsa yang tidak masuk akal dan tidak saya lakukan. Awal mulanya, saya membeli kartu perdana internet 30GB (+ pulsa 60000) di agen penjual kartu perdana pada tanggal 24 Mei 2017. Pada tanggal 2 Juni 2017, saya menanyakan kepada customer service Smartfren mengenai koneksi internet yang kurang baik melalui Twitter hingga masalah tersebut selesai tanggal 3 Juni 2017. Kemudian, pada tanggal 6 Juni 2017, ketika saya melakukan pengecekan berkala di aplikasi Mysmartfren untuk memeriksa sisa kuota internet, saya dikagetkan dengan pemotongan pulsa secara tiba-tiba sebesar Rp.6.600,00. Saya langsung menanyakan perihal masalah tersebut dan oleh pihak Smartfren dikatakan bahwa nomor saya mengikuti layanan SMS berbayar yaitu VAS Jodoh. Saya jelaskan bahwa saya tidak mungkin mengikuti layanan tersebut karena perangkat yang saya gunakan adalah berupa modem MIFI yang notabene tidak mungkin mengirimkan pesan berupa SMS. Pihak Smartfren menerima laporan ini dan meneruskan kepada pihak terkait. Akhirnya pada tanggal 12 Juni, saya mendapatkan telepon dari pihak Smartfren yaitu Ibu Titik yang menjelaskan dan menyanggupi pengembalian pulsa saya. Pada tanggal 15 Juni 2017, pulsa saya dikembalikan sebesar Rp.5000,00 karena menurut pihak Smartfren ada penyesuaian perhitungan Karena saya tidak ingin memperpanjang masalah, saya tidak meneruskan masalah ini. Namun kembali terjadi keanehan dari provider Smartfren yang lagi-lagi memotong pulsa secara sepihak pada tanggal 16 Juni 2017 sebesar Rp. 7112,00. Ketika saya mengkonfirmasi masalah ini, pihak Smartfren mengatakan bahwa saya menggunakan internet pada saat kuota paket internet telah habis. Padahal, dari bukti foto ini, terlihat jelas bahwa setelah pemotongan pulsa pun, saya masih memiliki kuota internet sebesar 10,24Mb. Pihak Smartfren bersikukuh mengatakan bahwa saya menggunakan internet pada pukul 20.00 malam hari. Padahal di waktu tersebut, saya tidak menggunakan dan bahkan tidak menyalakan modem MIFI karena saya menyadari kuota internet saya tinggal tersisa 10,24Mb. Meskipun hal ini telah saya informasikan kepada pihak Smartfren, pihak Smartfren tidak memiliki jawaban lain selain mengatakan bahwa ada pemotongan pulsa karena saya menggunakan internet setelah paket internet saya habis. Sekali lagi, saya membagikan kisah ini bukan untuk mendiskreditkan pihak Smartfren atau berniat buruk terhadap siapapun juga. Saya hanya ingin mengingatkan kepada masyarakat, bahwa masih banyak pihak penyedia layanan jasa telepon seluler yang ternyata kurang bijak terutama dalam pemotongan pulsa secara sepihak yang terbungkus dengan berbagai layanan yang tidak jelas meskipun cara-cara semacam ini telah diperingatkan dan harus dihentikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, kita sebagai pihak customer perlu lebih berhati-hati dan waspada dalam memilih penyedia layanan jasa telepon seluler. Terimakasih dan semoga bermanfaat. Salam, Yoffy Jo


591 dilihat