Surat Pembaca Indonesia

SURAT KEPADA AHOK

Lain-Lain

Kepada Yth. : Basuki Tjahaja Poernama di Jakarta Salam kesatria Maafkan kami Bung. Maafkanlah..  Saat Bung dihajar habis agar tak bisa menjabat lagi sebagai Gubernur DKI Jakarta, kami tak kuasa menahan dan membantu Bung agar tak masuk penjara. Tapi Bung tak mengeluh, bahkan tanpa meminta bantuan siapapun, termasuk tanpa membawa massa bayaran agar berdemo, Bung secara kesatria mengikuti semua proses hukum dengan sangat kooperatif. Bahkan Bung meminta para pendukungnya untuk pulang. Bung secara kesatria meminta maaf walau kami tau Bung tak pernah bermaksud menista agama manapun, terlebih keluarga orang tua angkat Bung adalah keluarga muslim taat, dan Bung pun dulu sekolah di lembaga pendidikan pada umumnya warga muslim bersekolah. Bung begitu cinta Islam, hingga memberangkatkan para marbot untuk menunaikan ibadah haji. Bung pun selalu ikut berqurban sapi setiap Idul Adha tiba. Lalu membangun masjid. Menggaji para guru ngaji di Jakarta. Para stafnyapun berhijab. Jadi ini persoalan hukum Bung tentulah murni politik setelah pidato Bung diedit oleh Buni Yani, yang sangat mungkin akan diadopsi untuk kepentingan Pilpres 2019, dan Bung sebagai momen percobaannya. Sebab bila ini penistaan, mengapa tak muncul sejak di Provinsi Bangka Belitung dimana saat itu sudah diucapkan bersama Gusdur. Maafkan kami juga bung, saat Bung mendekam dibalik jeruji, kami tak sempat menjengukmu sekalipun. Tapi kami tau Bung rajin berolahraga hingga kesehatan Bung terjaga. Kami tau bila warga masyarakat banyak yang menjenguk, bahkan yang datang dari luar kota silih berganti. Kami tau, walau Bung dipenjara, kemuliaan hati Bung tak lantas redup. Bung masih mau membiayai orang yang tak mampu tanpa gembar gembor. Bung masih merogoh kocek pribadinya untuk memperbaiki Air Mancur di Monas, membuat taman yang indah di tempat Bung diasingkan, dan lain sebagainya. Lalu saat Bung diberikan 'Kebebasan Bersyarat,' Bung memilih untuk melanjutkan masa tahanannya hingga tuntas diluar remisi. Ini sungguh luar biasa, di tengah kabar menjijikkan dari para tahanan koruptor yang kerap keluar ruang tahanan untuk bersenang-senang, atau para tersangka tindak pidana yang banci menghadapi tanggung jawab hukumnya. Makin luar biasa lagi, kabarnya Bung juga menolak mendapat remisi Natal untuk keluar pada akhir Desember ini. Bung memilih tetap bebas murni pada tanggal 24 Januari 2019. Maafkan juga Bung, bulan depan kami pun tak bisa ikut menjemputmu. Tak bisa ikut dalam keriuhan dan kebahagian itu. Tapi warga masyarakat banyak yang akan menyambutmu sebagai sosok pribadi yang luar biasa.  Mungkin kami menyambutmu dari hati yang tulus dengan tetap menganggapmu sebagai teladan birokrasi. Dan akhirnya kami akan menonton berbagai kesibukanmu yang baru pada acara spesial di TV yang Bung gagas, selain menghadiri berbagai undangan dari mancanegara, serta kami akan hadir di acara pernikahan Bung yang meriah. Terima kasih Bung atas dedikasimu, dan sekali lagi maafkan kami. Kami yang selalu bersama dalam setiap langkah hebatmu..


324 dilihat