Surat Pembaca Indonesia

Pelecehan dan penggunaan kursi prioritas di Commuterline

Finansial

Kepada pihak KAI yang terhormat saya mohon agar lebih memperhatikan kenyamanan dari para penumpang. Saya ingin menceritakan tentang pelayanan commuterline karena membiarkan kereta penuh sesak sehingga membuat tindak pelecehan sering terjadi tanpa sadar. Hal ini saya alami sendiri setiap pagi atau sore pada jam pulang kerja. Commuterline selalu penuh bahkan dapat dikatakan sangat sangat sangat penuh, tapi karena jarak rumah dengan kampus cukup jauh mau tidak mau sebagai mahasiswa kereta adalah alternatif yang terbaik. Namun hal yang tidak menyenangkan terjadi kepada teman saya karena mengalami tindak pelecehan seksual di kereta karena keadaan yang penuh. Teman saya tidak berani melawan namun efek yang terjadi adalah adanya truma untuk naik kereta pada jam jam penuh. Memang pihak KAI telah menyediakan gerbong khusus wanita, namun menurut saya itu tidak efektif hanya dua gerbong di depan dan belakang. Sedangkan pengguna kereta api untuk kaum hawa tidak sedikit, sehingga mau tidak mau kami sebagai wanita akan tetap naik walaupun harus bergabung bersama laki laki. Dan juga para petugas yang menjaga kereta saya rasa kurang peka sering kali saya melihat kursi prioritas yang seharusnya digunakan untuk ibu hamil, ibu membawa bayi dan Lansia sering digunakan oleh orang yang bukan seharusnya, bahkan masih banyak nenek nenek yang berdiri dan petugas tidak menegur orang yang mengambil tersebut.Menurut saya hal yang paling efektif adalah melarang orang yang bukan haknya untuk duduk mau saat kereta penuh atau lenggang karena akan menimbulkan kebiasaan bagi penumpang untuk memilih kursi priorotas yang bukan haknya untuk duduk di situ. Terimaksih semoga keluhan saya ini dapat diterima  Nur Febrianti ( Mahasiswa IISIP Jakarta)Febriantinur14@gmail.com


917 dilihat