Hidupku tak seindah namaku
26 July 2016
Finansial
Sorry sedikit cerita kl ada yang merasa cerita ini tidak mendidik atapun tidak penting bagi teman2 saya mohon maav. Saya mencari keadilan untuk putri saya dan untuk peringatan agar tidak perempuan2 diluar yang alami seperti saya. Bisa ya PT.BSMI (Barat Selatan Makmur Investindo ) memperkerjakan penjahat wanita seperti sdr Irawan Novianto ini yg telah menyia2kan anak istri. 9 bulan meninggalkan anak istri tanpa nafkah tau2 sudah menikah lagi tanpa adanya izin saya sebagai istri pertama. Awalnya saya gak percaya tapi bukti2 sudah jelas smua. Saya mencoba konfirmasi kebenaran berita itu kepada suami saya tapi responnya hanya marah2. Saya coba konfirmasi ke pihak istri barunya tapi mereka smua blok saya jadinya saya kehilangan akses untuk menghubungi mereka. Seakan2 menutup mata, hati dan telinga. Mungkin mereka mengaggap saya hanya sebagai pengganggu kehidupan mereka yang baru. Padahal kebahagiaan mereka diatas penderitaan saya dan putri saya. Saya juga berusaha menghubungi teman sekerja melalui salah satu medsos. Mereka juga kaget dan hanya mengasihani saya tanpa ada satupun yang berniat mau membantu. Saya dioper kesana sini tapi lagi2 hanya sebatas kasian tanpa mereka berfikir seandainnya hal ini terjadi pada adik perempuan mereka, saudara perempuan mereka, dan bahkan anak perempuan mereka. Dan akankan mereka hanya diam?? Yang saya cari hanya keadilan bagi anak. Keadilan tetasa mahal. Keadilan serasa barang yang sangat langkah atau mungkin saya dan anak saya tidak pantas untuk mendapatkan keadilan. Anak saya ini bukan kucing ataupun sampah yang kalo udah gak ada gunanya lagi dibuang begitu aja. Kami ini manusia punya hati dan perasaan. Saya coba hubungi pihak keluarga suami saya tapi mereka menghindar. 3 tahun waktu yg ckup untuk saya bertahan dalam keadaan yang tertekan dan teraniaya. Saya selalu dipukul dan diancam jika saya tidak menuruti kemauan suami saya karena awal menikah kami memang tidak mendapatkan restu dari ibu mertua saya tapi karna sesuatu hal menikah adalah langkah terbaik. Ini aib saya tp saya sudah muak menyimpan ini sendiri. Sebelum menikah saya hamil dan suami saya marah dan nyuruh saya gugurkan kandungan. Dy tidak mau bertanggungjawab. Btuh waktu saya memberanikan diri untuk memberitahu keluarga saya ttg keaddan saya. Dan sampai akhirnya saya certa ke kakak saya dan mendatangi rumah keluarga suami saya untuk meminta pertanggujawaban. Tpi apa yg saya dapat saya malah dilempar gelas dan suami saya bilang mau pecahin kepala saya. Saya berusaha mengatasi ini sndiri tnpa ortu saya tau keadaan saya yang sebenarnya.Saya tetap ingin melahirkan anak saya. Dalam keadaan hamil sekalipun saya ttp kerja jauh dari keluarga dan disana saya ngekos. Saya trus berfikir gimana caranya untuk mengumpulkan uang untuk mengidupi anak saya karna saya gak mau merepotkan ortu saya dan suami saya tidak mau tanggungjawab. Sebulan bekerja akhirnya ortu saya tau keadaan saya. Saya tau mereka kecewa, marah, sedih. Tak lama kemudian saya dan suami menikah. Dy ttp gak suka saya hamil. Saya dibiarkan begitu saja smpai saya minta diantarkan ke bidan di menolak dg alasan sibuk kerja, jauh dan salahnya dipertahanin bayi kami. Setelah 9/bulan kehamilan saya, saya plg kerumah ortu saya. Saya minta diantarkan beli perlengkapan bayi, suami saya tidak mau. Bahkan sampai saya melahirkan dia tidak menemani saya. Bayi saya umur 1 bulan, baru dy plg. Itupun dy kesal karena anaknya perempuan. Lama2 seiring anak kami tumbuh dy mulai sayang tapi sikapnya yang suka selingkuh sana sini masih saja. Bahkan saat sedang di samping saya dy masih asik chat dg perempuan lain. Saya dilarang keras menemui keluarga suami saya karena dy malu punya anak hasil hububgab diluar nikah. Sampai sekarang anak saya belum pernah bertemu neneknya. Saya selalu diancam dan dipukul kalo tidak nurut apa katanya. Hati perempuan mana yang tidak sakit. Kalo saya marah, dy pukul saya dan ancam mau tinggalin saya dan putri saya. Saya dipaksa kerja alasannya dy tidak sanggup biayaiin kami. Akhirnya saya kerja kembali tapi dy malah gak kasih bulanan buat putri saya. Gak lama dari itu saya berenti kerja lagi. Setelah itu dy pergi tanpa kabar. Dan kabar terbaru yang saya dapat dy nikah lagi. Sekarang saya sedang mengajukan permohonan cerai. Saya sedang mencari alamat tinggal suami saya di mesuji tpi teman2 sekantornya seakan2 menutup mata. Saya dioper sana sini karna mereka tidak mau memberi tahu keberadaan suami saya yg batu. Aamat mereka saya gunakan untuk gugatan cerai saya. Saya hanya ingin cerai. Saya mngalah demi kebahagian mereka. Walapun hati saya menangis dan putri saya kehilangan seorang ayah. Inti dari cerita ini berhati2lah mencari pasangan. Cari tahu sebanyak2nya informasi sebelum anda merencakan pernikahan. Segala tindak tanduk kita didunia akan ada balasannya. Saya percaya allah tidak tidur allah maha adil. Menyakiti pasti akan tersakiti kemudian.
793 dilihat