Eksekusi Penghuni Rumah Dinas di Kemanggisan Slipi
14 November 2008
Finansial
Kami prihatin dengan tindakan pengosongan rumah dinas secara paksa oleh instansi Direktorat Jenderal Pajak yang ditayangkan di TV. Pertunjukan arogansi kekuasaan yang brutal tidak ada rasa kemanusiaan yang adil dan beradab terhadap seorang pensiunan pegawai usia 78 tahun yang seharusnya dihormati dan diperhatikan kesejahteraannya. Apakah Tuhan tidak murka atas tindakan seperti itu? Kami setuju penertiban, apabila sasarannya adalah rumah-rumah dinas yang ditempati oleh anak-anaknya, sanak familinya, bahkan yang dikontrakkan kepada fihak lain. Sedangkan kepada pensiunan dan jandanya biarlah kalau masih ingin menempati menghabiskan sisa umurnya agar tidak terputus aktivitas sosialnya, dan sebagai penghormatan atas jasanya dimasa lalu.Kami salut kepada kebijaksanaan Pimpinan TNI-AD yang mengijinkan purnawirawan dan jandanya menempati rumah dinas, dengan bahasa yang halus melarang anak-anaknya tinggal apabila orang tuanya sudah tidak ada : “ Apa tidak malu anak-anaknya masih tinggal di rumah dinas?”. Seorang pemimpin yang arif dan bijaksana serta “berbudi bawa leksana” yang bisa memberikan pengayoman kepada kaum yang lemah, sosok pimpinan yang patut disembah.Kepada Bapak Presiden dan Ibu Menteri Keuangan kami mohonkan agar tindakan seperti itu bisa dihindari dan dicegah, di masa yang akan datang tidak terjadi lagi di negeri kita yang indah ini. Mengapa negeri kita diwarnai keberingasan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Selanjutnya demi kemanusiaan perlu peraturan yang mendukung kebijaksanaan Pimpinan TNI-AD sebagai payung hukum bagi purnawirawan dan pensiunan PNS. Semoga di wajah orang tua kita tidak lagj berurai air mata namun tersungging senyum bahagia.Dan semoga Allah SWT memberikan pencerahan dan perlindungan kepada bangsa ini. Wicaksana Triputra Mahasiswa Unair wicaksana triputra jl. Ngagel Jaya Barat I/1 Surabaya
1042 dilihat