Kecurangan/Kelalaian Pengelola Tol dalam Pendebetan E-Toll
23 July 2012
Finansial
Saya adalah pengguna kartu E-Toll dengan nomor kartu: 6032981014910715, dan saya menemukan "kecurangan" atau "kelalaian" petugas tol yang sangat merugikan kami selaku pengguna kartu E-Toll sewaktu hendak menuju bandara Soekarno Hatta pagi tadi dari arah Alam Sutera. Sewaktu melewati gerbang tol Karang Tengah sekitar pukul 7 pagi hari ini (Senin, 23 Juli), sisa saldo di kartu E-Toll masih ada Rp.100.700 (tertera di struk) setelah dipotong tarif Rp.4.500. Tetapi beberapa menit kemudian ketika melewati gerbang Kembangan Selatan (saya memilih gardu paling kiri, nama petugasnya saya tidak ingat), sisa saldo yang tertera di struk adalah Rp.85.700, yang saya sadari setelah saya meninggalkan gerbang tol. Dan tidak mungkin berhenti atau berbalik arah karena banyaknya kendaraan di belakang saya. Hal ini menunjukkan bahwa tarif yang terdebet dari kartu adalah sebesar Rp.15.000 dari yang seharusnya Rp.7.500.Hal ini bisa dibuktikan dengan mudah dengan mengecek transaksi di kartu E-Toll. Tidak masuk akal kan kalau saya membayar tol di gerbang yang sama 2 kali dalam selang waktu beberapa detik? Saya tidak tahu apakah memang murni kelalaian petugas atau ada faktor kesengajaan di dalam hal ini. Saya yakin hampir semua pengguna E-Toll tidak menyadari jumlah yang tepat dari sisa saldo yang tersisa di kartu kecuali sisa saldo sudah mendekati jumlah minumum.Bayangkan saja dalam satu hari berjuta kendaraan lalu lalang di jalan tol, jika masalah ini hanya terjadi pada 1% saja dari jutaan kendaraan. Berarti kemungkinan puluhan ribu pengguna E-Toll dirugikan setiap hari. Dikalikan biaya tol minimum (contohnya di gerbang Karang Tengah, sebesar Rp.4.500). Dalam sehari saja, "keuntungan tambahan" yang diraup pengelola tol (atau petugas yang nakal?) bisa mencapai puluhan juta rupiah.Saya harap dengan dimuatnya surat saya, pengguna E-Toll yang lain bisa lebih berhati-hati agar tidak dirugikan tanpa disadari. Dan saya menanti jawaban dan solusi dari pengelola tol (dalam hal ini, PT. Jakarta Lingkar Baratsatu) terkait masalah ini. Terima kasih. Ady Perumahan Alam Sutera, Cluster Sutera Onyx Serpong, Tangerang Selatan
880 dilihat