Konsumen Dibebankan Risiko Kerusakan Layar Saat Penggantian Baterai
15 February 2021
Finansial
Pada 9 Februari 2021, saya dan istri mengunjungi Service Center Samsung yang ada di Depok Towns Square (Detos) dengan maksud melakukan penggantian baterai pada smartphone Samsung A8. Model ini menggunakan baterai tanam yang hanya bisa diganti dengan membuka casing smartphone. Sebelumnya, kami sudah menanyakan ke beberapa kios service mengenai penggantian baterai. Semuanya menyarankan untuk dibawa ke service center resmi Samsung karena kerumitan dalam membuka casing. Customer service yang melayani menginformasikan bahwa membuka casing berisiko pada kerusakan layar. Saya terkejut karena risiko kerusakan tersebut dibebankan kepada customer. Sebagai informasi, awal perkiraan untuk harga baterai sekitar Rp 500 ribu dan harga layar sekitar Rp 1 juta. Lebih mengejutkan lagi adalah sebelum penggantian baterai akan diperiksa terlebih dulu kondisi smartphone. Lalu, pada tahap pemeriksaan, kami sudah diminta menyetujui untuk menanggung risiko kerusakan. Kami awalnya dapat memahami bahwa kesulitan membuka casing adalah salah satu strategi pengamanan Samsung agar customer tidak mengutak-atik smartpone sembarangan, namun strategi ini dibebankan kepada konsumen jika ada kerusakan. Untuk perusahaan sekelas Samsung, kenyataan ini sangat menggelikan bahkan memalukan. Bagaimana mungkin service center produsen tidak bisa membuka casing produknya dengan yakin dan aman? (DND)
166 dilihat