Surat Pembaca Indonesia

DEPOSITO RATUSAN JUTA RUPIAH DI JENIUS BTPN AMBLAS KURANG DARI 15 MENIT

Finansial

Sabtu sore, 10 Juli 2021 Pukul 16:35 saya sebagai nasabah Jenius BTPN, menerima telepon melalui Whatsapp nomer +1 (225) 240 - 1221 mengaku sebagai call center Jenius BTPN mengatakan ada penyesuaian tarif Feesible (ini memang fitur baru 2021) karena ada fitur baru lainnya lagi untuk melakukan transfer valas ke luar negeri. Pelaku yang mengetahui nama lengkap dan nomer telepon saya entah dari mana, mengarahkan saya mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpn dot com. Sampai tahap ini rekening saya sudah tidak bisa saya akses. Pukul 16:49 saya mengecek email dari Jenius BTPN, telah terjadi transfer puluhan juta rupiah tanpa sepengetahuan saya ke rekening bank xxx (pada tahap ini tidak ada info bank mana) milik NUR BAITHIRIFKA KURNIAWATI, dan ratusan juta rupiah ke rekening sesama Jenius BTPN milik SRI RESTUTI WULANDARI. Pukul 17:04 – 19:02 saya mencoba menghubungi 1500365 Jenius Call Center sebanyak 17 kali untuk meminta blokir akun saya DAN akun penerima transfer/tersangka, dilanjutkan dengan korespondensi online lain (email, twitter, IG dan FB). Saya menghadapi kendala tenyata data alamat domisili yang saya update di aplikasi, tidak otomatis ter-update ke pusat data Jenius meskipun saya sudah rutin melakukan update (kelalaian sistem digital Jenius). Pukul 18:33 dilakukan eksekusi/blokir rekening milik saya (korban). Pukul 18:36 dilakukan eksekusi/blokir rekening Jenius milik Sri Restuti Wulandari. Pukul 18: 37 – 19:02 saya diinfokan oleh Call Center serta konfirmasi keesokan harinya 11 Juli 2021 bahwa rekening saya dan penerima transfer telah diblokir. Minggu, 11 – 14 Juli 2021 Korespondensi by email berulang kali dengan jawaban template yang sama bahwa pelaporan saya No. CAS-21-CW8344 telah selesai dan rekening sudah diblokir. Saya tidak mendapatkan detail penjelasan apapun selain itu dan jawaban template. Senin, 12 Juli 2021 Saya mencetak rekening koran di BTPN KCP Purnabakti dan melakukan laporan Polisi di Polres Jakut. Oleh Customer Service saya diinformasikan bahwa rekening milik Nur Baithirifka Kurniawati di **BANK MANDIRI** juga telah diblokir, namun 2 rekening penerima PECAHAN transfer selanjutnya tidak bisa diinfokan. Kamis, 15 Juli 2021 Saya ke Menara BTPN dan dilayani di booth Jenius serta ditolak permohonan eskalasi ke atasan. Kemudian saya melakukan Laporan Polisi ke dua kalinya di Polda Metro Jaya dengan harapan bisa mempercepat proses penanganan. Senin, 19 Juli 2021 H+9 saya cek langsung ke **Bank Mandiri** KCP ITC Cempaka Mas dan ***Bank Syariah Mandiri*** (sekarang BSI) KCP Letjen Suprapto, ternyata tidak benar bahwa ada rekening atas nama Nur Baithirifka Kurniawati di kedua bank tersebut. Kemudian saya dibantu di ***BANK SYARIAH INDONESIA*** melakukan pengecekan, serta mengecek ulang di ****BANK BNI**** KCP Kesehatan, ternyata benar ada rekening bank BNI atas nama Nur Baithirifka Kurniawati namun saya semakin terkejut karena rekening atas nama tersebut disebutkan masih aktif, tidak atau belum diblokir, bertolak belakang dengan keterangan dari pihak Jenius BTPN sebelumnya. Selasa, 20 Juli 2021 H+10 saya menanyakan perihal pemblokiran rekening BNI milik Nur Baithirifka Kurniawati melalui kanal Twitter @jeniushelp namun tidak mendapat jawaban yang saya perlukan, hanya diminta menelpon call center dengan jawaban template; Bahkan saya dm di kanal Instagram @jeniusconnect tidak dijawab sama sekali. Sampai tulisan ini dibuat, mengharapkan ada perlindungan dana nasabah, sebaliknya dari apa yang seharusnya dilakukan, justeru setelah kejadian tersebut di atas, dalam setiap komunikasi dengan pihak Jenius BTPN, ada sebuah pola victim blaming yang sama berulangkali seperti di menit darurat yang telah saya lalui, ditekankan klaim bahwa pihak Jenius BTPN tidak bertanggung jawab jika hal tersebut adalah dikarenakan murni kelalaian konsumen. Jenius BTPN sejauh ini pada pakteknya tidak memiliki sistem manajemen resiko atau pengamanan darurat yang berpihak pada kepentingan konsumen, ini adalah fakta kelalaian pihak bank melepas hak, kewajiban, tanggung jawab dan fungsi utama bank menjaga keamanan dana nasabah sebesar apapun resikonya. 1. Pihak Jenius BTPN telah lalai dalam melakukan update data nasabah secara otomatis dalam sistem digital, sehingga prosedur pelaporan dan pemblokiran rekening sangat lambat (sekitar 1,5 jam). Tentu saja ini mengakibatkan kerugian materiil maupun moril bagi korban. 2. Pihak Jenius BTPN seharusnya bertanggung jawab atas no. telepon nasabah yang bocor ke publik dan jatuh di tangan penjahat. Serta mengantisipasi praktik jual-beli rekening yang menjadikan nasabah Jenius BTPN lebih sering terdengar sebagai sasaran berbagai tindak kejahatan keuangan. 3. Pihak Jenius BTPN seharusnya bertanggung jawab menangkal keberadaan situs duplikat jeniusbtpn dot com (dan kata kunci sejenis lain, misalnya jeniusconnect dot com dan jenius-help dot com) secara proaktif tanpa menunggu jatuh korban terlebih dahulu. 4. Pihak Jenius BTPN seharusnya memberikan peringatan bahwa deposito di Jenius TIDAK SE-AMAN deposito konvensional yang tidak semudah ini dibobol, sehingga konsumen menyadari profile resiko pribadinya berbanding profile resiko keamanan deposito Jenius yang hanya seperti keamanan tabungan biasa; Menukar fitur keamanan deposito tersebut dengan bunga floating sedikit lebih tinggi layaknya deposito. 5. Pihak Jenius BTPN diharapkan membuat satu fitur/tombol keamanan darurat sehingga sewaktu-waktu dengan menekan tombol tersebut maka dana/akun nasabah bisa dibekukan sendiri oleh nasabah secara instan dengan menggunakan password yang berbeda dengan password/pin login biasa; Tidak melalui prosedur berbelit yang memakan waktu berjam-jam sehingga menguntungkan pelaku kejahatan saja; melainkan terdepan dalam mengamankan dan bertanggung jawab atas keamanan sistem sepenuhnya. Kejadian ini bukanlah pertama kali, dan mungkin masih ada di antara teman-teman yang belum aware apa yang sedang terjadi dan seberapa amankah rekening digital di Jenius BTPN. Yang sudah bisa saya nalarkan berdasar sekian banyak kesaksian nasabah (terpedaya ataupun tidak), bahwa telah terjadi kebocoran data nasabah ke tangan para penipu dan penjahat; Dan pihak Jenius BTPN hanya bertanggung jawab hanya sampai penyerahan password dan OTP; Sedangkan safety measurement lebih jauh lainnya sudah tidak ada sama sekali (misal: pause transaksi 3x24 jam saat pergantian device, call back procedure dan two parties authorization), bahkan cenderung terjadi pembiaran aksi kejahatan selama hitungan tahunan, dengan dalih klausul baku melepas tanggung jawab keamanan dana yang 100% merugikan konsumen. Kesalahan terbesar saya adalah pernah mempercayakan sejumlah ratusan juta rupiah di rekening deposito Jenius BTPN, mengira uang saya aman karena perusahaan professional, jujur dan bertanggung jawab.


956 dilihat