Surat Pembaca Indonesia

Laptop Melayang di BKK Bunda Agung Jakarta

Finansial

Hari itu, sekitar pukul 10 pagi, saya sedang beristirahat di sebuah teras toko yang ada di dekat jembatan daerah Pesing, Kedoya Jakarta utara. Sembari menghisap sebatang rokok dan sebuah minuman gelas, ku lepaskan lelah di kedua kaki ku yang sejak beberapa hari ini memang terasa agak pegal karena berjalan mungkin ratusan kilometer tanpa henti, dengan tujuan mencari sebuah pekerjaan di Jakarta. dengan modal Gitar dan sebuah Laptop di dalam tas ransel, aku nekad ke jakarta. tak lama aku beristirahat, Agung, seorang pria berusia sekitar 25-28 tahun datang menghampiriku. "Dari mana , mas?" tanyanya ramah. dan semuanya pun aku ceritakan, asal muasal ku, dan apa tujuanku ke jakarta, hingga akhirnya ia berkata "Kebetulan ini bursa tenaga kerja,ya sudah, mas mandi saja dulu di atas" ia menawariku untuk ikut ke yayasan. selang beberapa hari aku disana, tampaknya para pengurus disana terlihat baik, sehingga aku tidak pernah menaruh curiga. disana hanya ada seorang ibu-ibu berusia sekitar 50 tahun lebih, Agung dan Bapaknya yang sudah tua, Pak Budi. Hingga akhirnya, ia menawarkan aku sebuah pekerjaan, dengan iming-iming setelah seminggu lebaran, aku akan diganti dengan orang lain, sehingga aku bisa kembali ke yayasan. laptopku juga diminta untuk ditaruh di Yayasan, katanya "Bisa dikembalikan". namun, setelah seminggu lebaran, tak ada juga kabar telepon yang berisi janjinya itu. Aku mulai curiga, kemudian menanyakan perihal laptopku. Agung pun berjanji "Tanggal 11 ndri, sekarang lagi di jawa" Hari berganti, hingga tanggal 11 pun tiba, lalu ku tanyakan lagi "Gimana gung, udah sampe jakarta?" tetap saja, tak ada kepastian. kemudian, beberapa hari kemudian, aku dan bos tempat ku bekerja tak sengaja melewati tempat yayasan Bunda Agung itu. Aku meminta izin untuk mengambil laptop ku, di jalan aku bertemu dengan pak Budi. wajahnya tampak tegang. Aku tahu pasti ada yang tidak beres. Aku bertanya perihal laptopku, dan akhirnya pak Budi mengaku bahwa laptopku sudah di Gadaikan di pegadaian. Tentu saja aku berang, namun karena hari sudah malam, aku kembali ke mobil bos yang sudah menungguku. Saat ketiga kalinya, aku dan bos ku mendatangi yayasan, kemudian bertanya perihal laptopku. Kemudian ia mengaku di hadapan bos dan orang banyak disana, bahwa laptopku sudah digadaikan. kemudian ia meminta janji lagi hingga tanggal 21. mau tak mau, aku harus memberikan waktu untuk mereka, karena aku hanya mengikuti saran Bos majikan. Dan, ketika tanggal 21 datang, tetap saja, tak ada bukti, janjinya hanya angin belaka. bahkan, perbuatan mereka berdua, Agung dan Pak Budi, malah di lemparkan kepada Ibunya, dan ibunya juga meminta janji akan menyelesaikan persoalan ini hingga tanggal 31 depan. dan, ketika tanggal 31 datang, tetap saja, hanya janji kosong. Kepada semua kaskuser, mohon jangan berurusan dengan pihak yayasan Bunda Agung di Pesing , Kedoya. Alamatnya saya sudah agak lupa, namun tempatnya ada di dekat jembatan, yang pada malam hari banyak pedagang baju berjualan, di daerah pesing. Sewaktu saya menelepon mereka, mereka malah lebih galak daripada saya, mungkin mereka sudah pernah melakukan hal seperti ini, sehingga mereka merasa sudah tahu apa saja yang harus dilakukan. Dan sewaktu saya menelepon Agung, ia pernah merubah suaranya di telepon dan mengaku bernama Rian. Ini screenshoot waktu ane nanya laptop ane di wall si Agung :Spoiler for Wall Facebook Citra Agung


1094 dilihat