Surat Pembaca Indonesia

Agen Prudential Tidak Punya Etika

Finansial

Saya adalah mantan nasabah Pru Link assurance account dari Prudential dengan nomor polis 7**14**8. Saya mulai ikut polis terhitung tanggal 18 Agustus 2010. Awal mula saya membuat polis ini karena saya terus menerus dikejar-kejar oleh seorang agen, padahal awal mulanya saya baru ingin cari info dan bertanya-tanya mengenai produk ini.Baru-baru ini saya berniat menutup polis saya karena merasa tidak cocok dengan produk ini. Saya menghubungi agen saya via Blackberry Messenger. Tapi entah kenapa, saya dipersulit oleh si agen yang memberikan berbagai alasan yang tidak masuk akal supaya saya tidak jadi menutup polis saya, termasuk dengan memberikan alasan jika saya menutup polis saya, maka saya akan menjatuhkan reputasi dan persistensi si agen di kantor, karena menurutnya, selama ini tidak pernah ada satu pun nasabahnya yang menutup polis. Ini yang saya tidak mengerti.Bukankah menutup polis itu adalah hak saya? Uang yang dipakai untuk membayar premi juga uang saya dan bukan merupakan uang agen saya. Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya si agen berjanji untuk mengurus penutupan polis saya. Proses ini berjalan cukup lama, sekitar 3 minggu. Karena saya kesal dengan sikap si agen yang di awal sudah mempersulit saya untuk menutup polis, maka saya mengajukan komplain melalui social media yang tanpa saya sangka menimbulkan reaksi berlebihan dari si agen. Si agen kemudian menjelek-jelekkan saya melalui blackberry messenger dan social media.Dia mengatakan bahwa sayalah yang berinisiatif dan mengejar-ngejar si agen untuk membuat polis padahal faktanya adalah si agen lah yang setiap hari mengejar-ngejar saya, menelfon dan memaksa saya untuk membuat polis padahal waktu itu saya tidak jadi berniat membuat polis karena orang tua saya melarang saya. Agen saya pun pernah mendatangi saya di atas jam 9 malam ke rumah pada saat saya sedang sakit hanya untuk mendapatkan tanda tangan saya dalam pembuatan polis.Karena rasa tidak enak, akhirnya saya terpaksa membuat polis tersebut dan menyesal di kemudian hari. Apalagi diperparah dengan si agen yang menjelek-jelekkan saya, bahkan secara fisik dan membawa nama Tuhan via social media. Ini yang sangat saya sesalkan dari Prudential. Saya juga sudah mengikhlaskan sejumlah uang saya yang hangus dan tidak ada sisa yang bisa saya ambil sama sekali pada saat saya menutup polis. Lebih dari itu, yang sangat saya sesalkan adalah bahwa agen Prudential ini sama sekali tidak memiliki etika dan tidak tahu bagaimana memperlakukan nasabah dengan baik.Mulut manis, wajah ramah dan senyum hanya diberikan pada saat sedang merayu calon nasabah untuk membuat polis. Tetapi ketika nasabah ingin mengajukan klaim atau bahkan menutup polis, nasabah diperlakukan kasar dan tidak adil. Saya rasa Prudential harus memberikan pendidikan etika yang baik kepada para agennya agar tidak ada lebih banyak orang yang bernasib sama dengan saya. Saya mengajukan komplain ini mewakili teman-teman saya dan juga banyak ex nasabah Prudential lain di luar sana yang juga pernah mengalami nasib sama seperti saya, dipersulit untuk menutup polis dan kemudian bermasalah dengan si agen.Saya harap ini bisa menjadi pertimbangan Prudential di kemudian hari agar lebih bisa menyaring agen yang tepat dan punya tata krama yang baik. Sekian. Terima kasih. Paramita Caesara Aprilia Bintaro Jaya sektor 5 Tangerang


1670 dilihat