Surat Pembaca Indonesia

Layanan dan Produk PT. AXA Mandiri Tidak Jelas

Finansial

Permasalah ini terjadi pada Bapak saya dengan detail sebagai berikut:Saya, atas nama Sairun, seorang pensiunan PT PLN Persero, pada sekitar awal Juli 2014 mendatangi pihak bank Mandiri unit cabang PLN Jatingaleh. Hal ini adalah berkaitan dengan keinginan saya untuk menyimpan uang pesangon pension di Bank Mandiri. Pada saat tersebut saya bertanya kepada petugas di Bank Mandiri dengan menyampaikan maksud saya tersebut, dan bertanya berapa besarnva bunga terbaik yang bisa diberikan oleh pihak Mandiri (pada saat itu saya bertanya mengenai suku bunga deposito). Pada saat itu, personil dari Bank Mandiri di cabang PLN Jatingaleh tidak terlalu tahu menahu dan kemudian meneruskan pertanyaan saya kepada pihak Mandiri cabang Pemuda. Setelah beberapa hari ada petugas dari Mandiri cabang Pemuda yang menghubungi saya. Disini petugas tersebut menawarkan produk AXA dengan suku bunga tinggi (pada saat itu saya diberikan ilustrasi jika ikut penyertaan dana Rp500 juta akan mendapat bunga sebesar lebih kurang Rp200 juta dalam jangka 3 tahun, secara lisan catatan diberikan tabel sederhana). Di sini karena niat saya adaiah deposito dan diberikan bunga tinggi maka saya tertarik terhadap tawaran ini, akan tetapi pada saat tersebut uang pesangon saya belum cair jadi proses ditunda terlebih dahulu (sava sementara hanya didata dan didaftar saja). Setelah 2-3 hari dari penjelasan tersebut saya mencoba untuk mencari alternative bunga yang lain ke cabang Sisingamangaraja (disini dijelaskan nilai suku bunga yang sama dengan dari Pemuda sehlngga tidak terlalu menarik buat saya) dan juga Mandiri cabang Pahlawan. Di Mandiri Pahlawan saya bertemu teman lama saya Imam Sudrajat (Jajak) seorang kepala satpam di cabang Pahlawan, dan setelah berbincang-bincang, dengan Imam Sudrajat beliau meneruskan saya ke Meifa Rizky (Kiki) (petugas AXA cabang Pahlawan). Kepada saudari Kiki saya bercerita bahwa sava ingin menyimpan uang semacam deposlto, tapi kemaren saya sudah ketemu sama petugas Pemuda, dan dari Pemuda diberikan ilustrasi jika ikut AXA dengan penyertaan dana Rp500 juta akan mendapat bunga sebesar lebih kurang Rp200 juta dalam jangka 3 tahun. Dan baru disitu saya dlberikan penjelasan tentang AXA lebih detil oieh saudari Kiki. Penjelasan disini hanya berupa ilustrasi suku bunga (mirip dengan penjelasan dari Pemuda), tambahan biaya administrasi Rp35.000 per bulan, dan jika terjadi musibah meninggal akan mendapatkan santunan sebesar Rp625.000.000. Jika ikut premi sebesar Rp500 juta dengan waktu kepesertaan 3 tahun yang bunganya tidak bisa diapa-apakan (beda dengon deposito yang bunganya dibayar bulanan)(1). Waktu ditanya punya dana berapa .saya menjawab bahwa saya memiliki Rp1 miliar, dan bahkan Kiki menyarankan untuk dibagi dua, Rp500 juta nya dimasukkan ke deposito supaya tiap bulan bisa dapat bunga bulanan, dan untuk jangka panjang sebesar Rp500 juta dimasukkan AXA supaya dapat nilai besar di tahun ke-3. Setelah beberapa hari kemudian saya di proses lebih lanjut, bahkan Kiki bertiga (dengan Jajak dan lndah, petugas deposito Mandiri) mendatangi saya di PLN untuk mengkonfirmasi kepesertaan saya. Dan disitu saya menjawab bahwa jika dapat bunga besar saya ikut, kalau ndak ya ndak usah. Dan disitu dijawab untuk diusahakan. Pada tanggal 18/7/2014 saya menyetor dana sebesar Rp500.500.000 ke bank mandiri dengan Rp500 juta diperuntukkan untuk kepesertaan AXA. Setelah beberapa waktu saya diminta untuk cek kesehatan di laboratorium untuk persyaratan disetujui/tidaknya produk tersebut. Setelah hasil lab dinyatakan lolos, saya dikontak saudari Kiki untuk menandatangani berkas administrasi, dengan kondisi semua formulir sudah terisi dan saya diminta untuk tanda tangan per halaman (dengan alasan sudah dibantu diisikan dan saya diminta tinggal tanda tangan). Dan setelah tanda tangan itu saya diminta untuk lebih lanjutnya menunggu proses polis jadi. Polis untuk AXA baru saya terima tanggal 22/8/2014 dengan nomor polis 514-8287245. Untuk deposito saya baru menyetor dana pada tanggal 25/7/2014, sebesar Rp500.000.000 dan langsung mendapatkan surat deposito berjangka pada hari itu juga. Setelah proses berjalan beberapa bulan, pada bulan April 2015, saya menerirna laporan pernyataan transaksi dari AXA dengan kode FA : 636254-04-003576 (3). Disini dinyatakan bahwa saldo akhir per tanggal 1 April 2015 adalah tinggal sebesar Rp487.238.093,21. Dari sini saya merasa bingung karena sepengetahuan saya AXA ini adalah produk semacam deposito, tapi kenapa jumlah saldo saya malah berkurang. Disini saya mulai konsultasi dengan anak-anak saya dan baru mulai melakukan pengecekan lebih detil tentang AXA. Dari pernyataan transaksi tersebut muncul potongan-potongan yang saya tidak tahu sebelumnya (muncul potongan Rp900 ribu tiap bulan). Dan bahkan saldo akhir dari uang saya jauh berkurang dari Rp500 juta yang saya setorkan. Dari penjelasan anak saya, saya baru mengerti bahwa AXA ini adalah produk investasi saham (dengan tingkat resiko tinggi) dan bukan merupakan deposito. Dan disini saya merasa kecewa dengan marketing dari AXA yang tidak menjeiaskan hal ini kepada saya yang awam tentang masaiah investasi. Setelah berdlskusi dengan anak saya yang lebih mengerti mengenal produk seperti ini, sava ingln menegaskan beberapa hal yang menjadi kesalahanyang dilakukan: Pihak marketing AXA tidak menjelaskan secara detail bahwa produk AXA ini adalah bukan produk tabungan deposito melainkan adalah produk investasi saham, dimana dibalik janji bunga tinggi sebenarnya ada resiko-resiko didalamnya (dan resiko ini tidak pernah dijelaskan sama sekali sebelumnya).Terdapat potongan biaya-biaya yang tidak pernah dijelaskan sebelumnya yang bahkan ketika ditanyakan ke Kiki sebagai marketing AXA, ybs juga tidak mengerti itu potongan apa, dan harus diteruskan ke pusat.Jika memang produk AXA ini adalah produk investasi saham, dimana laporan kinerja harusnya diberikan tiap bulan, sedangkan saya baru menerima di bulan April 2015 (selang waktu 8 bulan kepesertaan) sehingga saya tidak bisa bereaksi cepat untuk menarik atau mengganti kepesertaan saya.Saldo saya di AXA setelah dicek terakhir ini bahkan turun sampai sekitar Rp425 juta saja dari uang pensiunan yang saya sertakan sebesar 500 juta. (2). Saya meminta pertanggung jawaban dari pihak AXA mengenai hal ini. Pada tanggal 22 Juli 2015, pihak Mandiri telah datang ke rumah saya yaitu Kiki didampingi oleh Jajak, dan teman sejawatnya bernama Dani (saya kecewa karena sebenarnya saya meminta atasannya untuk hadir tapi tidak dilakukan). Disini baru saya mendapat kejelasan dari Dani mengenai semuanya, bahwa AXA adalah investasi di pasar saham dengan portofolio high risk high return, dan sisa keuntungan ini dipakai untuk membayar premi bulanan asuransi yang nilainya terus bertambah senilai usia saya. Dan disini baru dijelaskan bahwa nilai uang saya yang berkurang drastis ini dikarenakan nilai saham Indonesia yang sedang buruk ditambah pula potongan potongan tiap bulan yang semakin menggerogoti jumlah unit yang saya punyai. Hal ini sangat berbeda dengan penjelasan yang saya pahami selama ini sebagaimana dijelaskan Kiki di point (1). Setelah berkonsultasi dengan anak saya, saya bisa menerima jika uang saya adalah tidak bisa dikendalikan 100% melainkan tergantung kepada pasar saham. Dimana walaupun sekarang ekonomi scdang elek, kemungklnan ke depannya akan membaik kemba!i. Dan saya akui juga beberapa point keawaman saya dalam membeli produk tanpa memahami dan meminta kejelasan lebih dalam tentang semua yang ada di dalam polis. Sebagai jalan tengah, untuk permasalahan ini menimbang semua yang ada dalam point (2), saya meminta solusl dari pihak AXA Mandiri sebagai jalan tengah : Saya ingin supaya jumlah unit yang saya miliki dari pertama beli sampai sekarang tidak berkurang. Saya tidak mau menerima potongan sebesar Rp900 ribu lebih per bulan sebagai biaya tambahan premi karena berdasarkan awaf penjelasan hanya dijelaskan dikenakan biaya administrasi 35 ribu dimana di laporannya pun juga tidak pernah dipotong sebesar ltu sampai bulan desember. Dan tahu-tahu di tanggal 22 januari terdapat adjustment aneh yang mengurangi unit saya sebesar 5934,6966 dan di tabelnya terdapat kerancuan antara kolom jumlah transaksi, harga unit, dan jumlah unit). Lihat bukti pernyataan transaksi pada point (3). Saya hanya bersedia menerima potongan sebesar yang sudah dijelaskan di awal (yaitu sebesar Rp35.000 dan untuk ini. saya lebih baik membayar secara tunai sehingga tidak memotong jumlah unit saya. Jika permintaan 1-3 tidak bisa dilakukan, sebagai alternative, saya juga bersedia jika kepemilikan unit saya ini bisa di alihkan ke anak saya, dan potongan premi dikenakan terhadap anak saya dimana usia anak saya jauh febih memadai untuk kepesertaan ini. Sebagai penutup, saya meminta Pihak AXA Mandiri untuk menanggapi hal ini, dan jika selarna 14 hari semenjak keluhan ini dimasukkan tidak ada follow up, maka saya akan memasukkan semua kronologis ini ke media social, media massa dan akan naik banding ke YLKl.


2727 dilihat