Surat Pembaca Indonesia

Tiga Tahun Dirugikan dan Keluhan Tidak Disikapi

Finansial

Saya berlangganan Kartu Halo Telkomsel sejak tahun 2003 (sebelumnya saya menggunakan nomor Telkomsel prabayar). Tagihan Kartu Halo saya berkisar antara Rp. 650,000,- sampai Rp. 900,000,- per bulan. Karena sangat mempercayai Telkomsel, saya tidak pernah meragukan penghitungan pemakaian yang selama ini ditagihkan. Sampai akhirnya, pada Desember 2015, saya mendapati bahwa saya telah lama dirugikan oleh Telkomsel. Saya sangat kecewa, tidak hanya terhadap Telkomsel tetapi juga diri saya sendiri. Terlalu percaya dan terlalu puas terhadap kekuatan jaringan Telkomsel membuat saya lalai mencermati tagihan bulanan Kartu Halo saya. Saya mulai meragukan penghitungan tagihan bulanan Kartu Halo saya ketika mendengar dua rekan kerja di kantor bercerita tentang kesalahan penghitungan tagihan Kartu Halo mereka. Takut mengalami hal yang sama, saya segera mengaktifkan PIN E-bill Telkomsel dan mulai mencermati tagihan saya beberapa bulan terakhir. Dan benar saja, saya mendapati hal yang sama. Intinya, tagihan paket data saya jauh melebihi jumlah yang saya setujui saat registrasi paket data. Saya langsung menghubungi Caroline untuk meminta penjelasan. Jawabannya membuat saya marah. Ternyata selama 3 tahun (sejak 2013) saya membayar 2 paket data. Untuk paket yang saya registrasikan di kartu Halo saya dan untuk paket data yang tidak pernah saya gunakan dengan nomor Telkomsel Flash yang tidak pernah saya kenali. Saya ingat pernah mendapat kiriman paket Telkomsel Flash pada tahun 2012 karena alasan ‘Terpilih sebagai pelanggan yang beruntung mendapatkan paket data khusus’. Karena tidak mengiginkan nomor dan paket tersebut, saya menghubungi Caroline. Dan saat itu saya diberi pemahaman bahwa jika saya tidak melakukan pengajuan pengaktifan maka nomor tersebut tidak akan aktif dan Telkomsel tidak akan menagihkan apapun kepada saya. Tapi pada kenyataannya, selama 3 tahun, paket data dari nomor Telkomsel Flash tersebut ditagihkan melalui nomor Kartu Halo saya. Yang membuat saya marah adalah: - Saya tidak pernah mengizinkan (melakukan otorisasi) untuk aktifasi nomor Flash tersebut. - Saya sudah menghubungi Caroline dan menegaskan bahwa saya tidak menginginkan paket dan nomor Telkomsel Flash. Kronologis di atas saya jelaskan kepada petugas Caroline yang berbicara dengan saya saat klarifikasi tagihan kartu HALO saya. Sampai sekarang, saya sudah melakukan lima kali pengaduan ke Caroline (No tiket pengaduan 253140825, 253149069, 253153172, 253167644, 253173039), jawaban yang saya dapat selalu bahwa laporan saya akan ditindaklanjuti 1x24 jam. Sampai sekarang, Telkomsel belum melakukan apapun untuk menyikapi pengaduan saya. Saya merasa disepelekan. Total kerugian secara finansial selama tiga tahun tersebut menurut saya sangat besar dan Telkomsel seolah tidak peduli. Menurut rekan-rekan saya, keluhan mereka ke Caroline untuk hal yang sama tidak mendatangkan solusi. Yang saya bayangkan, di kantor saya saja sudah tiga orang yang dirugikan, mungkin sebenarnya banyak orang-orang seperti kami yang belum menyadari bahwa mereka dirugikan. Bagi saya, yang Telkomsel lakukan sangat merugikan pelanggan. Saya sangat merasa dicurangi dan disepelekan. Saya anjurkan pelanggan-pelanggan Kartu HALO lain untuk segera mencermati tagihan bulanan. Saya tahu banyak sekali orang yang karena terlalu percaya, tidak lagi mempermasalahkan besar tagihan bulanan mereka. Apalagi, membuka E-bill Telkomsel memerlukan sedikit usaha dengan harus mengunduh dan memasukan sandi. Jangan sampai pelanggan-pelanggan yang sudah setia dan sangat percaya justru dibiarkan merugi bertahun-tahun.


1281 dilihat